Jakarta – Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Ahzar Simanjuntak menegaskan bahwa anggaran pertahanan selama dipimpin oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tidak sampai Rp700 triliun.
“Anggaran Kementerian Pertahanan Tahun 2023 adalah Rp131 triliun, dan Rp30 triliun untuk alutsista. Jadi, kebohongan publik menyebut Rp700 triliun,” kata Dahnil seperti dikutip pada Selasa, 9 Januari 2024.
Dahnil menyesalkan pernyataan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan yang menyebut anggaran pertahanan mencapai Rp700 triliun, karena informasi tersebut menyesatkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jumlah anggaran pertahanan selama lima tahun kepemimpinan Prabowo adalah Rp692,92 triliun. Namun, angka tersebut tidak hanya digunakan untuk keperluan alutsista, tetapi juga untuk membiayai kebutuhan lainnya, antara lain kesejahteraan prajurit, riset, dan pengembangan SDM, juga belanja rutin,” kata Dahnil.
Anies menyebut anggaran pertahanan sebesar Rp700 triliun dalam acara debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 Januari 2024 malam.
Anies mengkritik Prabowo karena anggaran pertahanan yang besar tersebut tidak mampu mencegah peretasan website Kemhan dan pembelian alutsista bekas.
Dahnil menilai pernyataan Anies tersebut tidak etis, karena bertujuan untuk menjatuhkan lawan politik.
Debat ketiga Pilpres 2024
Debat ketiga Pilpres 2024 yang diikuti tiga capres, yaitu Anies Baswedan (capres nomor urut 1), Prabowo Subianto (capres nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo (capres nomor urut 3, mengangkat isu-isu pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan globalisasi.
Dalam debat tersebut, Anies mengkritik anggaran pertahanan yang besar, tetapi tidak mampu mencegah peretasan website Kemhan dan pembelian alutsista bekas.
Prabowo membantah pernyataan Anies. Dia mengatakan bahwa anggaran pertahanan yang besar digunakan untuk modernisasi alutsista dan meningkatkan kesejahteraan prajurit.
Ganjar mengatakan bahwa anggaran pertahanan harus diprioritaskan untuk modernisasi alutsista dan kesejahteraan prajurit. Dia juga mengatakan bahwa Indonesia harus memperkuat diplomasi untuk menjaga keamanan dan kedaulatan negara.
Penulis : Reynald Umbu
Editor : Edeline Wulan