Tajukflores.com – Guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. KH. Nasruddin Umar mengungkapkan bahwa budaya dan tafsir ajaran agama yang sempit memiliki peran signifikan dalam meningkatnya kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.

Prof. Nasruddin Umar menyampaikan pendapatnya dalam acara “The First International Conference on Gender and Feminism” (ICoGeF) 2023 di Kampus Universitas Jember, Jawa Timur, Sabtu, 21 Oktober 2023.

Ia menjelaskan bahwa Indonesia telah memiliki sekitar 13 aturan perundangan yang bertujuan untuk melindungi perempuan, termasuk Undang-Undang No. 23 tahun 2014 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Meskipun demikian, masih terjadi diskriminasi dan tindakan kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.

Baca Juga:  Sindiran Pedas Adian Napitupulu ke Jokowi Soal Hubungan dengan PDIP

Menurutnya, salah satu akar permasalahan ini adalah tafsir sempit terhadap ajaran agama dan budaya yang melekat pada masyarakat Indonesia.

Ia berpendapat bahwa perlu adanya penafsiran ulang ajaran Alquran dalam agama Islam agar perempuan dapat ditempatkan dalam peran yang seharusnya. Budaya dan tafsir ajaran agama adalah elemen penting dalam pemahaman terhadap agama.

Baca Juga:  Pengucapan Salam Lintas Agama Dinilai MUI Haram, Menag Yaqut: Demi Toleransi dan Bukan Campuradukkan Akidah

Prof. Nasruddin Umar juga menggambarkan bagaimana agama-agama besar seperti Yahudi, Kristen, dan Islam, yang lahir di wilayah kontinental dengan budaya mereka sendiri, memiliki tantangan ketika agama Islam diperkenalkan di Indonesia, yang merupakan kepulauan dengan budaya uniknya sendiri.

“Maka selalu ada potensi bagi orang awam susah membedakan antara ajaran Islam dan budaya Arab,” ucap Nasruddin Umar yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta itu.