Chomabee merupakan salah satu brand lokal dari Labuan Bajo, Manggarai Barat. Chomabee sudah dikenal luas sebagai salah satu souvenir yang diburu wisatawan saat berkunjung ke Labuan Bajo.
Pemilik Chomabee, Joviallo Satriano Valentino mulai merintis usahanya sejak tahun 2009. Berbekal kreatiftasnya dalam mendesain, ia telah sukses menjadi seorang wirausahawan.
Rino, sapaan akrab Joviallo mengaku usaha itu dirintisnya ketika tengah menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta. Ia dan sejumlah rekan mahasiswanya membuka usaha merchandise dan souvenir seperti baju, piring, muk dan sebagainya.
“Jadi usaha ini bisa dibilang sebagai kedai digital saya dan teman-teman yang melayani jasa pemesanan. Sampai saat ini usaha yang digelutinya mencakup tiga bidang yaitu desain grafis, fotografi dan kaos khas Flores,” katanya.
Pemilihan nama brand Chomabee memiliki cerita sendiri. Rino mengambilnya dari nama sang kakek, Kosmas. “Kebetulan kakek saya dipanggil dengan sapaan Koma,” tuturnya.
Selain itu, choma juga diambil dari tanda baca koma (,) yang dimaknai Rino sebagai tanda kelanjutan akan usahanya.
“Harapannya usaha ini selalu ada kelanjutan dan tidak stag (berhenti/berakhir) tetapi maju terus,” jelasnya.
Adapun bee diambil dari kata bahasa Inggris yang berarti lebah. Filosofi dari lebah ini adalah menghasilkan madu, kerja selalu sama-sama. Dia mengatakan, nama Chomabee dipilih karena usaha ini ingin menampilkan unsur lokalitas di dalamnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Halaman : 1 2 3 Selanjutnya