Rino mencontohkan kaos yang bertuliskan Monas (monumen nasional). Baju ini kerap dijadikan salah satu souvenir oleh warga atau wisatawan yang mengunjungi monumen kebanggan Bangsa Indonesia itu.
Alasan itulah dia mencoba memanfaatkan peluang Labuan Bajo sebagai destinasi wisata yang kian digandrungi wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Sebagai brand cita rasa lokal dan mengangkat budaya Manggarai, Rino kerap menjadikan gambar dan ungkapan dalam bahasa Manggarai (go`et) sebagai salah satu daya tarik Chomabee.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kata dan gambar tersebut kemudian dipoles dengan desain-desain unik dan kekinian sehingga disukai oleh banyak orang terlebih kalangan muda.
“Setiap desain ini selalu diselipkan maknanya agar orang-orang yang memakai kaos chomabee paham dan cinta akan alam dan budaya kita. Terlebih khusus para wisatawan, semoga dengan kaos ini mereka juga tidak hanya mengenal tetapi juga akan selalui ingat akan alam dan budaya Flores ketika mereka kembali ke daerah dan negara masing-masing,” pungkasnya.
Jadi, bagi kalian yang berkunjung ke Labuan Bajo, jadikan Chomabe sebagai salah satu souvenir yang harus dibawa pulang. Gerai Chomabee terletak di Jalan Pantai Pede, kota Labuan Bajo. Atau bisa memesannya melalui Instagram @chomabee_.
Selain itu, harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau. Cukup merogoh kocek sekitar Rp90 hingga Rp100, kalian bisa membawa pulang kenangan manis dari Labuan Bajo dan Flores.
Satu atau dua produk yang anda bawa pulang bisa membantu para pelaku industri kreatif lokal maju dan berkembang.
Halaman : 1 2