Subang – Fahmi Fahruruzi, salah satu korban selamat dari kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok, menceritakan detik-detik mengerikan saat bus Trans Trans Putera Fajar yang ditumpanginya mengalami rem blong dan terguling di Ciater, Subang, pada Sabtu malam (11/5).
Fahmi menuturkan bahwa bus sempat mengalami kebocoran oli dan diperbaiki sebelum melanjutkan perjalanan. Namun, saat bus melaju di daerah turunan di Subang, rem bus tiba-tiba tidak berfungsi.
“Pas turunan, kayaknya rem blong. Terus semua anak-anak panik, teriak, istighfar, Allahu Akbar. Gak lama kemudian, bus langsung terguling ke kanan,” ungkap Fahmi dengan suara bergetar, dikutip Tajukflores.com dari tayangan Kompas TV, Minggu (12/5).
Cerita Fahmi dibenarkan oleh Guru Pendamping yang turut dalam perjalanan. Ia mengatakan bahwa bus mulai oleng dan para siswa di dalam bus berteriak “Allahu Akbar” sebelum terjatuh.
Kecelakaan ini menambah duka atas tragedi yang merenggut banyak korban jiwa. Temuan terbaru menunjukkan bahwa bus yang ditumpangi rombongan SMK Lingga Kencana Depok tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala sudah kadaluwarsa.
Kecelakaan menimpa bus pariwisata Trans Putera Fajar yang mengangkut rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5) sore.
Bus Trans Putera Fajar yang membawa 53 siswa/i SMK Lingga Kencana Depok melaju di Jalan Raya Kp. Palasari Ds. Palasari, Ciater, Subang.
Diduga mengalami rem blong, bus oleng ke kanan dan menabrak kendaraan lain sebelum terguling ke kiri.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.