Jakarta – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menyatakan kesiapannya untuk memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus korupsi yang melibatkan politikus PDIP buronan, Harun Masiku.
Hasto dijadwalkan diperiksa KPK pada Senin (10/6) pekan depan. Ia menegaskan akan hadir tanpa pendampingan khusus, mengikuti jejak perjuangan Bung Karno dan Megawati Soekarnoputri dalam melawan penjajahan dan ketidakadilan.
“Kalau dipanggil KPK juga datang, cukup didampingi penasihat hukum. Kan KPK yang dirikan Bu Mega (Megawati Soekarnoputri). Nanti kalau saya enggak datang kualat, maka datang,” kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Kamis (6/6).
Sebelumnya, Hasto juga telah memenuhi panggilan Polda Metro Jaya terkait kasus lain. Ia menginstruksikan kader PDIP untuk tidak melakukan pendampingan berlebihan, seperti saat ia dipanggil Polda Metro Jaya.
“Tetapi kemarin banyak mau temenin, Pak Komar mau kerahkan ribuan Satgas. Pada mau datang, tetapj saya bilang enggak usah, nanti malah enggak bagus. Kita seperti Bung Karno gitu, membuat naskahnya di toilet, pakai dus,”katanya.
Pemanggilan Hasto oleh KPK merupakan bagian dari penyelidikan kasus dugaan suap terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024 yang melibatkan Harun Masiku.
Harun Masiku, yang saat ini masih buronan, merupakan tersangka pemberi suap dalam kasus tersebut.
KPK berharap Hasto dapat kooperatif dan memberikan keterangan yang dibutuhkan untuk membantu penyelesaian kasus ini.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.