“Belum,” katanya sembari terkekeh. “Karena akhir-akhir ini bikin album sudah kurang relevan dengan industri. Semua orang bikin single untuk taruh di YouTube,” kata Illo melanjutkan.
Dan bagi Illo Djeer, fenomena itulah yang menghantar Betrand Peto, penyanyi cilik asal Cancar, Manggarai jadi terkenal seperti ini. Berbekal suara bagus dan kemampuan di atas rata-rata, tak ada yang menyangka remaja SMP dari pelosok NTT itu menjadi terkenal di belantika musik tanah air.
Illo mengatakan, Betrand Peto contoh keadilan di dalam dunia industri musik. Platform YouTube memungkinkan setiap orang yang berbakat di dunia musik untuk diterima. Kondisi itu berbeda dengan belasan tahun lalu. Jangankan berjuang agar karyanya diterima di pasaran, masuk ke dapur rekaman saja merupakan suatu prestasi luar biasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Menurut saya dunia industri jauh lebih adil sekarang. Jadi siapa yang bagus itu memiliki peluang untuk dikenal. Dulu harus siap uang untuk rekaman. Kalau tidak punya uang tidak bisa masuk dapur rekaman, sehinga lagunya tidak dikenal. Jadi kita bersyukur dengan adanya internet. Sama kayak Betrand Peto, kalau dia hidup di tahun 70-an, dia mungkin tidak terkenal,” cetusnya.
Illo mengatakan, peluang itu juga ditangkap musisi di NTT. Talenta-talenta baru mulai membuat single sebagus mungkin, didukung oleh kualitas video yang bagus agar diterima konsumen Youtube.
Dia mencontohkan beberapa musisi Manggarai. Tanpa menyebutkan nama, mereka ini disebutnya memiliki kualitas bagus.
“Banyak yang berkualitas. Di Ruteng misalnya, ada pemain gitar yang bagus sekali, yang baru muncul karena perkembangan internet. Kita pun jadi tahu, ternyata banyak yang bagus,” jelas alumnus Seminari St Pius XII Kisol ini.
Lalu bagaimana dengan perkembangan musik Manggarai di era digital atau di YouTube ini? Illo mengatakan, “Yang jelas semakin modern, semakin banyak produksi karena industri rekaman sekarang, banyak berpindah dari studio rekaman ke rumah-rumah. Jadi bisa dengan modal satu komputer saja sudah bisa menghasilkan musik (lagu). Jadi jauh lebih mudah, sehingga produksi juga banyak sekali sekarang,” kata pria yang juga pernah menjadi jurnalis ini.
Namun, dia berharap, akan muncul lagu NTT, tak terkecuali Manggarai yang memiliki kualitas bagus di masa depan. Baik dari lirik maupun alat musiknya.
“Pekerjaan rumahnya adalah bagaimana kita para musisi tidak meninggalkan kekhasaan oleh karena selera pasar,” pungkas Illo Djeer.
Akhir percakapan, kami sedikit membahas single-singlenya. Illo Djeer mengaku lagu-lagunya sudah banyak di akun YouTubenya Illo Djeer. Selain Rastamangga, ada singlenya yang cukup nyeleneh namun sarat makna. Single itu berjudul “Wicul (Bisul).
Halaman : 1 2