Mampukah NTT Atasi Defisit Garam Nasional?

Kamis, 8 Agustus 2019 - 19:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Optimisme Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat tampaknya terlalu berlebihan, jika berasumsi untuk menjadikan wilayah provinsi berbasis kepulauan ini sebagai daerah penghasil garam terbesar di Indonesia.

Meskipun demikian, optimisme tetap dikedepankan agar NTT bisa berandil dalam membantu mengurangi defisit neraca perdagangan nasional dengan meningkatkan produksi k garam yang sedang dikembangkan saat ini.

“Defisit neraca perdagangan Indonesia cukup lumayan, kami siap membantu mengurangi defisit lewat peningkatan produksi garam. Saya targetkan NTT mampu memproduksi 1,5 juta metrik ton untuk kebutuhan nasional, paling lambat hingga tahun 2025,” kata Viktor Laiskodat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kebutuhan garam nasional yang diimpor pada tahun 2019 mencapai sebanyak 3,7 juta metrik ton. “Saya ingin 2025 kita menghasilkan 1,5 juta metrik ton garam, sehingga bisa mengurangi defisit. Ini bisa menjadi sumbangan NTT mengurangi defisit perdagangan negara ini,” ujar politisi dari Partai NasDem itu.

Viktor kemudian meninjau lokasi produksi garam di sejumlah daerah seperti Kabupaten Malaka yang digarap PT Inti Daya Kencana dan Kabupaten Kupang oleh PT Timor Livestock Lestari. Potensi lahan garam di kedua kabupaten tersebut mencapai sekitar 8.000 hektare.

Jika 8.000 hektare itu dikelola dengan baik, maka akan menghasilkan 1,5 juta metrik ton garam. Kondisi inilah yang tampaknya membuat NTT akan menjadi daerah yang hebat, karena produksi garamnya.

Baca Juga:  Siap Dipromosikan! Produk dari 14 Pelaku UMKM asal NTT Sudah Tiba di Pameran MotoGP Mandalika

Jumlah area garam tersebut belum termasuk dengan kawasan tambak garam lain seperti di Kabupaten Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Nagekeo, serta Rote Ndao.

Kini, tarik ulur pendirian pabrik garam industri mulai menemui titik temu setelah PT Garam (Persero) dan PT Cheetham Garam Indonesia, masing-masing mendapatkan luas areal lahan sekitar 400 hektare dan 50 hektare di NTT.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Harjanto, mengatakan lahan yang akan digarap oleh PT Garam berada di Kabupaten Kupang dan milik Cheetham berada di Kabupaten Nagekeo di Pulau Flores.

“Lahan seluas 400 hektare yang akan digarap PT Garam itu dapat diperluas hingga 7.000 hektare di seluruh wilayah Kabupaten Kupang. Skemanya, inti plasma karena ini tanah ulayat. Maka sekarang sedang dipastikan skema yang tepat agar tidak menimbulkan gesekan dengan masyarakat dan adat,” ujarnya.

Lahan yang akan digarap PT Garam merupakan proyek Kemenperin sejak 2012 yang terhambat. Lahan tersebut sudah terbentuk, tinggal menyelesaikan kesepakatan dengan masyarakat sekitar. Jika negosiasi berjalan lancar, maka produksinya bisa dimulai dari sekarang.

Baca Juga:  Sandi Harap Ideathon Rindu Labuan Bajo Tumbuhkan Ekosistem Pariwisata

Adapun dari total 1.000 hektare yang dibutuhkan oleh Cheetham seluas 50 hektare sudah dapat dikembangkan dan saat ini sedang dalam tahap konstruksi. Pembangunan yang di lakukan dua perusahaan ini diharapkan dapat menstimulus masyarakat lokal memanfaatkan potensi yang ada.

Kadarnya tinggi

Secara keseluruhan total lahan potensial untuk garam industri di NTT mencapai 10.000 hektare dengan total produksi sekitar 1 juta ton per tahun. Dengan iklim yang menyerupai Australia, produksi garam industri di NTT dapat mensubstitusi impor.

Direktur Utama PT Garam R Achmad Budiono mengatakan nilai investasi yang dibutuhkan untuk menggarap lahan 400 hektare dengan potensi produksi 60.000 ton per tahun sekitar Rp20 miliar. Lahan tersebut merupakan milik masyarakat dan berstatus tanah ulayat.

“Sesegera mungkin kami produksi, lahannya sudah jadi, tinggal menyelesaikan persoalan tanah ulayat. Untuk NTT seluruhnya untuk garam industri, karena garam yang dihasilkan kadar NaCl di atas 97 persen,” tuturnya.

Proses negosiasi dengan masyarakat akan dikawal oleh pemerintah daerah dan Kemenperin. Perusahaan berharap dapat menggarap seluruh lahan potensial di Kupang yang mencapai 7.000 hektare.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Kapal Pinisi Sea Safari Terbakar di Labuan Bajo: Profil Pemilik dan Rute Wisata
Sejarah Traveloka: Dari Mesin Pencari Tiket Pesawat Menjadi Raksasa Online Travel Agent
Menjadi Subagent AviaTour, Cara Mudah Raih Penghasilan Tambahan dari Dunia Travel
Aspire Luncurkan Program ‘Aspire for Startups’, Dukung Para Founder Startup di Asia
Jelajahi Dunia Bisnis Melalui ‘Startup Safari’ bersama Co-Founder & CEO HOLEO, Andre Husada
Cari Kemasan: Solusi Kemasan Murah dan Tanpa Minimum Order untuk UMKM Indonesia
Ryan Wibawa, Penyeduh Kopi Indonesia Raih Juara Ketiga di Kompetisi World Brewers Cup 2024
Plasgos Luncurkan Fitur Dekorasi Toko: Tingkatkan Branding dan Tampilan Toko Anda!
Berita ini 13 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 2 Mei 2024 - 21:48 WIB

PDIP Dikabarkan Usung Ahok untuk Pilgub, Tapi Bukan di Jakarta

Kamis, 2 Mei 2024 - 11:49 WIB

Optimistis Gugatan Dikabulkan PTUN, PDIP Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran 

Kamis, 2 Mei 2024 - 09:17 WIB

Pilkada Sumba Timur 2024, David Melo Wadu dan Umbu Ndata Jawa Kori Daftar di PDIP dan Gerindra

Selasa, 30 April 2024 - 23:39 WIB

Maju di Pilkada Mabar 2024, Marsel Jeramun Sebut Bangun Daerah hanya 1 Partai Upaya Hambat Kemajuan

Selasa, 30 April 2024 - 21:38 WIB

DPW Nasdem NTT Terima Pendaftaran Cabup dan Cagub Pilkada 2024 tanpa Biaya Administrasi

Selasa, 30 April 2024 - 13:54 WIB

Takut Khofifah, Cak Imin Rahasiakan Calon PKB untuk Pilgub Jatim

Selasa, 30 April 2024 - 13:34 WIB

Daripada Bicara Jadi Gubernur, Ahmad Sahroni Disuruh Netizen Jadi Penjilat Istana

Senin, 29 April 2024 - 15:20 WIB

Thomas Dohu Ditunjuk sebagai Sekretaris Partai Nasdem Manggarai

Berita Terbaru