Media Israel Sebut Misi Bantuan Udara di Gaza Jadi Sinyal Normalisasi Hubungan Indonesia-Israel

Jumat, 12 April 2024 - 10:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TNI Angkatan Udara RI mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk waga Gaza di Palestina. (X @RandomWorldWar)

TNI Angkatan Udara RI mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk waga Gaza di Palestina. (X @RandomWorldWar)

Jakarta – Keputusan Israel untuk mengizinkan Indonesia berpartisipasi dalam misi bantuan udara di Gaza pada 12 April 2024, memicu spekulasi dan analisis dari berbagai pihak. Media Israel mengaitkannya dengan sinyal normalisasi hubungan Israel dan Indonesia.

Awalnya, Times of Israel menulis jika Indonesia tengah mempertimbangkan untuk menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel sebagai bagian dari upaya agar bisa diterima menjadi anggota Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Hal ini, kata media Israel, diungkapkan oleh seorang pejabat Israel pada hari Kamis (12 April 2024).

Disebutkan bahwa pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim, membenarkan laporan di surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, yang memaparkan pembicaraan rahasia selama berbulan-bulan antara Yerusalem, Jakarta, dan Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Times of Israel, normalisasi hubungan diplomatik akan menjadi perubahan drastis bagi Indonesia, mengingat sentimen anti-Israel di dunia Muslim sedang tinggi akibat perang di Jalur Gaza.

Baca Juga:  Polemik RUU HIP, Mahfud MD Sentil MUI Pertentangkan TNI dan Polri

Namun, menurut laporan tersebut, terjalinnya hubungan diplomatik juga akan mengakhiri penolakan Israel terhadap keanggotaan Indonesia di OECD.

OECD memulai proses untuk memasukkan Indonesia ke dalam forum 38 negara tersebut pada bulan Februari. Namun, Israel dilaporkan keberatan dengan aksesi Indonesia karena tidak adanya hubungan diplomatik.

Pasalnya, sebuah negara harus mendapatkan dukungan suara bulat untuk bergabung dengan blok ini, yang didedikasikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan fiskal neoliberal.

Lebih lanjut laporan Times of Israel menyatakan bahwa Sekjen OECD, Cormann pada awalnya mendapatkan janji dari Indonesia untuk mengubah sikap kritisnya terhadap Israel. Akan tetapi, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menolak menarik penolakan Yerusalem, dan mengatakan normalisasi diperlukan, demikian Yedioth melaporkan.

Baca Juga:  Ternyata Ini Penyebab Pesawat AirAsia Keluar Jalur di Bandara Komodo Labuan Bajo

Setelah beberapa minggu negosiasi, Cormann dikabarkan mengirim surat kepada Katz dua minggu lalu. Surat tersebut menyatakan bahwa Cormann telah menengahi kesepakatan di mana Indonesia tidak akan diizinkan bergabung dengan blok tersebut sampai menormalisasi hubungan dengan Israel.

Menurut Yedioth, isi surat tersebut telah disetujui oleh Indonesia.

Seorang juru bicara OECD mencatat, Dewan OECD telah mengadopsi peta jalan aksesi multi-tahun untuk Indonesia pada 29 Maret lalu. Peta jalan tersebut mencakup persyaratan bagi calon anggota untuk “menunjukkan … kesamaan pemikiran dalam pernyataan dan tindakan mereka dalam hubungan mereka dengan Organisasi dan Anggotanya.”

“Setiap keputusan untuk mengundang Indonesia menjadi Anggota OECD perlu diambil dengan suara bulat oleh semua Anggota OECD,” kata juru bicara tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Alex K

Editor : Marcel Gual

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Selain di DKI, PDIP Juga Siapkan Ahok di Pilgub Sumut 2024
PDIP Siapkan 8 Nama untuk Pilgub DKI, Ada Ahok dan Djarot
Siap Kalahkan Edi Endi, Ignasius Charles Angliwarman Ingin Tuntaskan Utang Rp250 Miliar Pemda Mabar
Maju di Pilgub NTT 2024, Andre Garu Pilih Kolonel Simon Petrus Kamlasi Jadi Pendamping
Grace Natalie Dipilih Jokowi Jadi Staf Khusus Presiden
Pengamat Soroti Dampak Keputusan DPD Golkar NTT Tidak Buka Pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
Anak Buah Melki Laka Lena Respon Soal DPD Golkar NTT Tak Terima Pendaftaran Cagub-Cawagub 2024
Tak Buka Pendaftaran Pilgub NTT 2024, Sebastian Salang Sebut Melki Laka Lena Abaikan Putusan Rakorpim Golkar
Berita ini 31 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 17 Mei 2024 - 13:03 WIB

RUU Penyiaran: Karpet Merah untuk KPI, Kreativitas Konten Kreator Terancam

Jumat, 17 Mei 2024 - 10:58 WIB

Kemenag Siapkan 1.378 Formasi CASN untuk IKN, Pendaftaran Dibuka Juni 2024

Kamis, 16 Mei 2024 - 20:01 WIB

Apa Itu KRIS Pengganti BPJS Kesehatan?

Kamis, 16 Mei 2024 - 14:42 WIB

Luhut Sarankan Prabowo Beli Kapal Riset Canggih

Kamis, 16 Mei 2024 - 14:32 WIB

Kemenkes: BPJS Kesehatan Kelas 3 Tak Perlu Khawatir Bayar Lebih Mahal, Iuran Tetap Rp35.000

Kamis, 16 Mei 2024 - 09:34 WIB

Bangun Desa Wisata Tangguh dan Berkelanjutan, BPOLBF Selenggarakan Webinar Desa Wisata

Kamis, 16 Mei 2024 - 09:20 WIB

Taman dan Natas Parapuar: Ruang Kreasi Baru di Labuan Bajo Flores

Kamis, 16 Mei 2024 - 09:01 WIB

Ketua KPU RI dan DPR: Caleg Terpilih Mengundurkan Diri Jika Maju Pilkada Serentak 2024

Berita Terbaru

Daerah

Selain di DKI, PDIP Juga Siapkan Ahok di Pilgub Sumut 2024

Jumat, 17 Mei 2024 - 13:08 WIB