Pedagang Tolak Beras SPHP Bulog, Jadi Kendala Penurunan Harga Beras

Kamis 22-02-2024, 08:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pekerja mengangkat beras Bulog di gudang Bulog, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/2/2024). Foto: Antara/RRI

Pekerja mengangkat beras Bulog di gudang Bulog, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/2/2024). Foto: Antara/RRI

Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan bahwa tidak semua pedagang di pasar mau menerima beras SPHP (Stabilisasi Harga Pangan Pemerintah) atau beras murah Bulog. Hal ini menjadi salah satu kendala dalam upaya pemerintah untuk menurunkan harga beras.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, mengatakan bahwa dalam satu pasar, terdapat pedagang yang tidak mau menerima dan menjual beras SPHP.

Baca Juga:  Kemenperin Panggil Manajemen Sepatu Bata Bahas Penutupan Pabrik Purwakarta

Contohnya, saat Presiden Joko Widodo mengunjungi pasar di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu, ditemukan pedagang yang menolak beras SPHP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Namun kendalanya begini. Di dalam satu pasar itu tidak semua pedagang pasar mau menerima beras SPHP untuk dijual,” kata Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), I Gusti Ketut Astawa dalam keterangannya, Kamis (22/2).

Baca Juga:  Bawaslu Manggarai Barat Ungkap Modus Para Caleg Lakukan Money Politic

Untuk mengatasi hal ini, Bulog akan memilih pedagang yang bersedia menjual beras SPHP. Mekanismenya, Bulog akan mencatat pedagang yang bersedia dan mendistribusikan beras SPHP kepada mereka.

Diharapkan dengan adanya penyeimbang di pasar, di mana terdapat pedagang yang menjual beras SPHP dengan harga HET (Harga Eceran Tertinggi) dan pedagang yang menjual beras komersil, harga beras di pasaran dapat stabil.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Rini Kurniati

Editor : DM

Berita Terkait

Pengguna Transaksi QRIS Meningkat Pesat, BI Catat Lonjakan Signifikan
Sumbang Rp126 Juta, Target PAD Pariwisata Manggarai Turun, Baru 4 Destinasi yang Berkontribusi!
Pemerintah Resmi Bentuk Satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat
5 Rekomendasi Koperasi Simpan Pinjam di Kupang, NTT
Hari Koperasi Indonesia 12 Juli, Kemenkop UKM Target 500 Koperasi Modern
Rupiah Hari Ini Menguat Naik ke Level Rp16.194 per Dolar, Didorong Pernyataan Powell
Pertamina Jatimbalinus Ungkap Penyebab Kelangkaan BBM di Labuan Bajo
Realisasi PAD Manggarai Barat Tahun 2024 Stagnan, DPRD Mabar Optimis Capai Target
Berita ini 40 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 24 Juli 2024 - 19:21 WIB

Vonis Bebas Anak Anggota DPR Ronald Tannur, Hakim: Tidak Ada Bukti Kuat Bunuh Dini Sera Afrianti!

Rabu, 24 Juli 2024 - 11:37 WIB

Rumah Herman Herry Digeledah KPK Terkait Korupsi Bansos Covid-19, Ini Respon PDIP

Senin, 22 Juli 2024 - 13:28 WIB

Komisi II DPR RI Minta Masyarakat Bali Hindari Praktik Nominee dengan WNA

Sabtu, 20 Juli 2024 - 16:15 WIB

Hasto PDIP Buka Memori Kasus Marianus Sae di Pilgub NTT 2018, Ada Apa?

Jumat, 19 Juli 2024 - 12:49 WIB

Heboh! Finalis Putri Nelayan Palabuhanratu Diduga Diperkosa Oknum Panitia

Jumat, 19 Juli 2024 - 11:56 WIB

Suami Berjualan di Pasar Parung Bogor, Istri Malah Asyik Open BO di Kontrakan

Kamis, 18 Juli 2024 - 13:55 WIB

TPDI Terima Pengaduan Ahli Waris Jan Djou Gadi Gaa dalam Sengketa Tanah di Ende

Rabu, 17 Juli 2024 - 12:44 WIB

Mantan Caleg PBB Ditangkap karena Perkosa Anak Kandung hingga Melahirkan, Awalnya Minta Dipijat

Berita Terbaru

Rakernas IKDKI ini akan dilaksanakan di Gedung M, Lt. 8 , Universitas Tarumanagara, Sabtu, 27 Juli 2024. Foto: Tajukflores.com

Nasional

Direktur Jenderal Bimas Katolik Bakal Hadiri Rakernas IKDKI

Jumat, 26 Jul 2024 - 20:08 WIB