Tajukflores.com – Pengamat politik Ray Rangkuti mengkritisi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memutuskan untuk tidak membuka pendaftaran calon gubernur dan calon wakil gubernur dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTT 2024.
Ray Rangkuti menganggap keputusan ini sebagai langkah yang mempersempit partisipasi masyarakat dalam proses politik serta menjauhkan partai tersebut dari perhatian publik.
“Menurut saya menyempitkan partisipasi masyarakat dan sekaligus dan membuat mereka jauh dari perhatian publik,” ujar Ray Rangkuti saat dihubungi Tajukflores.com, Rabu (15/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keputusan DPD Golkar NTT tidak membuka pendaftaran calon gubernur dan calon wakil gubernur dikeluhkan oleh salah satu kadernya sendiri yakni Wakil Sekretaris Jenderal DPP Golkar, Sebastian Salang.
Sebastian yang juga maju di Pilgub NTT 2024 bersama Orias Petrus Moedak ini, menilai, Ketua DPD Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, telah membuat Golkar menjadi partai yang tertutup dan melanggar aturan dengan mengabaikan keputusan Rapat Pimpinan Daerah (Rakorpim) Golkar.
Menurut Sebastian Salang, Melki Laka Lena telah mengubah keputusan Rakorpim yang sebelumnya memutuskan bahwa Golkar harus terbuka untuk menerima pendaftaran semua bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT.
Namun, kata Sebastian, Melki Lena secara sepihak mengubah keputusan tersebut dengan menutup pintu pendaftaran bagi calon lainnya kecuali dirinya sendiri.
Penulis : Alex K
Editor : Marcel Gual
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya