Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan patroli di dunia siber guna mencegah terjadinya berbagai penyebaran berita bohong atau hoaks jelang Pemilu 2019 yang akan dilaksanakan pada April mendatang.
Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman mengatakan, tugas dari tim siber Polda NTT adalah memantau berbagai berita serta status-status di media sosial, baik yang berupa hoaks maupun yang bersifat mengancam.
“Sebenarnya Polda NTT sudah mempunyai tim ini, namun baru satu tahun terakhir ini kami terapkan karena peralatan teknologi kita baru satu tahun terakhir ini memadai,” kata dia kepada wartawan di Kupang, Kamis (10/1/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menyebutkan, di tahun 2018 ada beberapa kasus penyebaran berita bohong serta pembuatan status ancamanan bom di media sosial khususnya Facebook dan sudah ditanggani.
Jenderal berbintang dua itu menambahkan, saat ini memang banyak sekali penyebaran berita bohong yang terjadi melalui media sosial. Berita-berita bohong itu mampu menimbulkan hal-hal yang dapat merusak pemilu yang akan dilaksanakan pada April mendatang.
Perang siber saat ini sudah terjadi dan akan terus terjadi sampai pada saat masa kampanye nanti, katanya.
Para pelaku yang ditemukan menyebarkan berita bohong, kemudian juga menyebakan ujaran kebencian dan kampanye hitam akan ditindak oleh pihak kepolisian.
Halaman : 1 2 Selanjutnya