PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni akan mengoperasikan secara penuh seluruh kapal penumpang mulai November-Desember mendatang sesuai dengan kondisi pandemi COVID-19 yang terjadi.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro dalam paparan daring di Jakarta, Rabu, (19/8) menjelaskan sepanjang Semester I-2020 lalu, terjadi penurunan jumlah penumpang yang signifikan karena adanya larangan mudik. Padahal, momentum mudik Lebaran menjadi salah satu puncak musim (high season) dalam pelayaran.
“Karena larangan mudik, tidak boleh berlayar, maka kapal kami lakukan portstay sehingga ada beberapa kapal tidak beroperasi. Nanti bertahap Juli, Agustus, September kapal yang dioperasikan akan bertambah sampai November-Desember full dioperasikan,” katanya.
Yahya mengatakan penyesuaian operasional kapal akan dilakukan sesuai kondisi yang ada. Selain banyak pelabuhan yang masih ditutup karena kondisi pandemi, ada aturan pembatasan penumpang sehingga perseroan perlu melakukan penyesuaian operasional kapal. Perseroan saat ini masih menjual 50 persen dari kapasitas yang ada.
Ia menjelaskan penurunan jumlah penumpang mulai terjadi pada April lalu dengan 42 ribu penumpang, turun signifikan dari Maret yang mencapai 269 ribu penumpang. Karena adanya larangan mudik Lebaran, jumlah penumpang kapal pada Mei anjlok menjadi 5.610 penumpang.
Namun, kondisi mulai membaik setelah kapal penumpang kembali diizinkan beroperasi, di mana pada Juni jumlah penumpang meningkat menjadi 18 ribu dan Juli jumlahnya meroket menjadi 61 ribu penumpang.