Menjadi kemiskinan kita
Bukan karena takdir
Bukan karena tak bersekolah
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Apalagi Marx bilang “Malas”
Soal ini, miskin kebijakan “keberpihakan”
Yang ingin berkecampah menuruni lembah nasib rakyat
Bukan beringsut meninggi seakan tak peduli, panasnya punggung terbakar
Kini, kebijakanmu menakar nasib
Bagaikan pelindung sumur, takut airnya tercecer pada tanah
Kentol, 2020
Kutanya padanya, Agamamu apa atau apa itu beragama?
Jantung ini sering mencampakan diri
Tak terkendali bila kumat
Kadang menggigil, kadang pula menyeruak
Sebab, negeri ini bahasa cinta diagungkan
Tak perlu heran, orang-orang katanya beragama
Punya Tuhan, lantas Tuhannya pergi ke mana?
Tetangganya saja, tak pernah ia kunjungi apalagi memberi senyum
Itukah, beragama
Hingga banyak orang bertanya
Agamamu apa?
Aku pun hanya diam, memaknai
Apa itu beragama?
San Camillo, 2020
Puisi-Puisi Agust Gunadin, (Ketua Kelompok Sastra “Salib Merah” San Camillo-Maumere).
Halaman : 1 2