Labuan Bajo – Menjelang Pilgub NTT 2024, hasil survei elektabilitas terbaru dari Charta Politika memberikan gambaran menarik tentang dinamika politik di wilayah tersebut. Meskipun berada di urutan ketiga, survei menyebutkan jika politikus PDIP Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema mendapatkan dukungan yang signifikan dari masyarakat NTT.
Dalam survei yang dilakukan pada periode 2-11 Mei 2024 dengan melibatkan 800 responden dari berbagai kabupaten/kota di NTT, terungkap bahwa elektabilitas Ansy Lema menunjukkan keunggulan yang menarik.
Dalam survei tersebut, dari 18 kandidat yang disurvei, Ansy Lema berada di urutan ketiga dengan elektabilitas 16,9%, terpaut tipis dari Melki Laka Lena (18,6%) dan Benny Kabuar Harman (BKH) 17,6%.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemudian menyusul Viktor Laiskodat 12,4%, Emi Nomleni 10,1%, Anita Gah 7,4%, Jefri Riwu Kore 3,6%, Jhoni Asadoma 3,3%, Josef Nae Soi 1,8%, Juli Laiskodat 1,5%, Sebastian Salang 1,0%, Umbu Rubi Kadunang 1,0%, Andre Kore 0,5%, Simon Petrus Kamlasi 0,5%, Fary Francis 0,4%, Fransiskus Go 0,3%, Frans Aba 0,1%, Orias Petrus Moedak 0,1%.
Sementara yang tidak tahu atau tidak menjawab 3,0%.
Charta Politika juga melakukan simulasi dua nama antara Melki Laka Lena dan Ansy Lema. Hasilnya, Ansy Lema terpaut tipis dari Melki Laka Lena. Melki mencapai angka 39,4%, sedangkan Ansy memperoleh 33,8%.
Founder dan Direktur The Indonesian Agora Research Center dan Ranaka Institute Ferdi Jelahut menilai jarak antara Ansy Lema dan Melki Laka Lena sebenarnya imbang karena masih berada dalam margin of error.
“Margin of error dari survei ini 3,46 %, jadi jarak antara Ansy dan Melki sebenarnya seimbang. Artinya kedua-duanya sama kuat. Imbang kekuatan keduanya. Masih sangat dinamis apalagi tingkat kemantapan pemilih masih di bawah 50 %,” paparnya.
Menurut Ferdi, justru yang menjadi catatan penting dari Survei Charta adalah muncul dan menguatnya Ansy Lema dalam bursa Pilgub NTT.
Penulis : Fons Abun
Editor : Marcel Gual
Halaman : 1 2 Selanjutnya