Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT) telah mengalokasikan anggaran dana sebesar Rp 50 miliar untuk menekan tingginya angka kasus stunting di NTT.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) NTT, Lucky Frederich Koli ketika dihubungi di Kupang, Jumat (6/12).
“Kami mengalokasi anggaran sebesar Rp50 miliar untuk penanganan stunting di NTT. Pemerintah NTT menangapi serius untuk penanganan masalah kekerdilan ini,” ujar Lucky mengutip Validnews.id.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Diketahui saat ini, kasus tersebut tersebar di 22 kabupaten/kota, dan yang terbanyak populasi stunting pada tiga kabupaten yaitu Kabupaten Timor Tengah Utara, Timor Tengan Selatan dan Kabupaten Kupang.
Selain itu, lanjutnya, bagi wanita berusia subur akan mendapat pembekalan dari lembaga keagamaan ketika akan menikah. Mereka nantinya harus mendapat asupan gizi yang baik dan pemeriksaan kesehatan secara rutin, guna menjamin anak dalam kandungan mendapat asupan gizi yang memadai.
“Bayi-bayi yang sudah dilahirkan wajib untuk dilakukan pemeriksaan di semua layanan kesehatan guna memastikan pertumbuhan dan kesehatan bayi berlangsung secara baik, termasuk mendapatkan asi eksklusif dari ibu bayi selama enam bulan,” jelas Lucky.
Menurutnya, para ibu-ibu hamil juga harus mendapat akses kesehatan yang memadai di semua layanan kesehatan di provinsi berbasis kepulauan ini.
Halaman : 1 2 Selanjutnya