Sebanyak lebih dari 300 pegawai honor di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Hendrik Fernandez Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, melakukan aksi mogok kerja.
Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintahan setempat yang menurunkan gaji mereka secara signifikan.
“Betul, kami lakukan aksi mogok kerja, ada 300 tenaga honor, dari tenaga medis hingga cleaning service dan satpam yang tidak masuk kerja hari ini,” ujar salah satu petugas medis di RSUD dr. Hendrik Fernandez Larantuka, yang meminta tidak disebutkan identitasnya Selasa (3/3).
Dia mengatakan, aksi ini sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Pemerintah Kabupaten Flores Timur yang secara mendadak menurunkan gaji para pegawai honor di rumah sakit setempat dalam jumlah yang cukup signifikan.
Lebih jauh, ia menjelaskan sebelumnya pihaknya bekerja dengan gaji yang bervariasi di antaranya Rp1,8 juta/bulan untuk lulusan sarjana dan Rp1,6 juta untuk lulusan Diploma III.
“Namun, komposisi pendapatan tersebut diturunkan hingga Rp1.150.000/orang/bulan, meski pada tanggal 25 Januari lalu kami sudah tanda tangan kontrak dengan gaji Rp1,8 juta dan Rp1,6 juta,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, dengan gaji yang turun drastis itu sangat berdampak bagi ekonomi keluarga.