Sejumlah warga Kampung Malip, Desa Lenda, Kecamatan Cibal Barat membantah dugaan air yang mengalir pada kran yang digunakan untuk peresmian secara simbolik beberapa waktu lalu bersumber dari mobil tangki milik Perumda Air Minum Tirta Komodo.
Bantahan diutarakan warga melalui video yang diunggah akun Ruteng Flores, Kamis (12/12). Salah seorang warga, Teresia Jelaut mengaku sama sekali tidak tahu adanya dugaan tersebut. Namun, melihat air yang sudah jalan di depan rumahnya, dia meyakini jika tidak ada rekayasa sama sekali.
“Saya tidak tahu. Tapi melihat air jalan setiap hari, sepertinya doa dan harapan saya ke Bupati Manggarai (Deno Kamelus) terjawab. Saya tidak tahu di Kampung Malip lainnya, kalau di tempat saya tidak (tetap jalan),” ujar Teresia dalam bahasa Manggarai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengakuan senada dikatakan Petronela Miu. Dia mengaku sama sekali tidak mendengar adanya rekayasa yang dilakukan Perum Tirta Komodo. Terlebih karena ia sering di kebun sehingga tidak mengetahui adanya rumor tersebut.
“Saya tidak tahu perbincangan itu. Yang saya tahu air ini lancar,” katanya.
Petronela mengatakan tidak setuju apabila air yang mengalir ke Kampung Malip kembali dikelola pihak Desa Lenda. Menurutnya, hal itu akan menimbulkan ketidakadilan karena air akan dikuasai segelintir orang.
“Nanti repot. Air dikuasai satu orang, dan nantinya berebutan,” katanya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya