Dia mengatakan, saat dikelola Tirta Komodo, ia dan warga lainnya sudah tak lagi sibuk merebut jatah air.
Warga lainnya, Kanis Jerubu mengatakan pengelolaan air di Kampung Malip sudah merata dan tertib. Ia bahkan membandingkan hal tersebut saat tinggal di perkotaan dulu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Untuk tudingan rekayasa seperti itu tidak ada dalam pikiran saya,” jelasnya.
Dugaan rekayasa air ini muncul saat Bupati Manggarai Deno Kamelus meresmikan program hibah air minum untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kampung Malip, Rabu (4/12) lalu.
Warga menyebut air yang mengalir pada kran yang digunakan untuk peresmian secara simbolik tersebut bukan dari mata air, melainkan bersumber dari tangki milik Perumda Air Minum Tirta Komodo.
Halaman : 1 2