Agar Anak Tak Kecanduan Gadget dan Game Online

Kamis, 4 November 2021 - 14:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“Iya (masa) pandemi ini anak-anak kekurangan aktivitas ya. Kalau sekolah, dia banyak aktivitas, capek, mungkin anak lebih nyenyak tidur. Tapi sekarang (masa pandemi) kan tidak ada aktivitas berarti,” jelas Oriza.

Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Kemen PPPA) Nahar mengatakan, game online menjadi salah satu media online yang membutuhkan perhatian serius semua pihak.

Menurutnya, game memiliki sisi positif bagi anak, misalnya menjadi sarana hiburan yang menyenangkan dan menghilangkan stress, melatih koordinasi mootrik, mengembangkan kemampuan berfikir, meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri, melatih multi-tasking, dan membangun semangat kerjasama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Namun, orang tua sebagai pendamping utama perlu memahami bahwa tidak semua game bermanfaat dan baik dimainkan anak. Ada beberapa games yang berbahaya, misalnya memuat adegan pornografi, mengandung adegan kekerasan, memuat hate speech atau memuat adegan judi,” jelas dia.

Menurut Nahar, anak yang memiliki pola komunikasi yang kurang baik dengan orangtuanya lebih rentan menjadi korban adiksi games atau konten-konten di media sosial hingga kekerasan dan eksploitasi di media sosial. Selanjutnya, anak yang di rumah mengalami situasi BLAST (bored, loneliness, angry, stress and tired) akan berpeluang menjadikan games, internet dan media sosial sebagai media katarsis atau pelarian.

Baca Juga:  Nadia Riwu Kaho Raih Runner Up 2 Miss Indonesia 2020

“BLAST merupakan fenomena yang merujuk pada rapuhnya kondisi anak-anak di era digital akibat lemahnya sistem sosial yang paling utama dalam kehidupan mereka, yakni keluarga,” kata dia.

Nahar mengatakan BLAST memiliki dampak yang serius terhadap proses tumbuh kembang anak. Jika anak tidak bisa mengendalikan diri dan mengalami BLAST, tentu akan berpengaruh buruk pada dirinya sendiri, kelompoknya, ataupun orang lain.

Anak yang umumnya terserang fenomena BLAST adalah mereka yang tidak memiliki hubungan harmonis dengan orangtuanya. Hal ini mengakibatkan anak tumbuh dengan jiwa yang kosong.

“Anak dalam kondisi ini lebih memilih membangun kelekatan dan emosional yang baik dengan dunia maya dibandingkan bersama orang tua. Celakanya, tidak sedikit anak-anak kita yang terjebak dalam situasi ini dan kemudian menjadi korban adiksi games online hingga kekerasan dan eksploitasi melalui media online,” kata dia.

Baca Juga:  Dokter Dina: Kurang Latihan, Penyebab Pria Cepat Keluar

Peran orang tua

Fitriani mengatakan peran orang tua menjadi penting dalam perkembangan anak, baik secara fisik maupun psikis. Agar anak tidak menjadi adiktif gadget, harus disertai pengawasan dan kontrol ketat dari orang tua.

Fitriani menjelaskan, batas maksimum seorang anak mengakses media audiovisual ialah dua jam tiap harinya. Seorang anak dikatakan adiktif jika lebih dari dua jam secara berturut-turut. Karena itu, di luar kepentingan sekolah, orang tua sebaiknya mengizinkan anak menggunakan gadget pada saat akhir pekan (weekend) untuk memudahkan pengawasan, baik durasi tonton maupun konten-konten yang dikonsumsi seorang anak.

“Tapi kalau anak-anak dibiarkan tiap hari, itu kan ada unsur adiktifnya. Nah sebenarnya paling aman, cukup di weekend. Dia gak sekolah, santai,” kata Fitriani.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Profil Grace Natalie: 2 Kali Gagal jadi DPR hingga Ditunjuk Jokowi sebagai Staf Khusus Presiden
Sosok Farhan Rizky Rhomadon, Mahasiswa Unpam yang Bela Mahasiswa Katolik Berdoa Rosario di Tangsel
Pakai Kaos Bermerek dan Jam Tangan Ratusan Juta, Penampilan Wakil Rektor Unsoed Jadi Sorotan
Tetap Berkarya Jadi Musisi dan Pemimpin Freeport Indonesia, Apa Kunci Sukses Tony Wenas?
Mari Berkenalan dengan Cucu Soeharto yang Ganteng dan Setia Ini, Bisnisnya Menggurita
Sosok Orang Kaya Jepang yang Ramai Diperbincangkan karena Dukung Palestina
Bangun Masjid dari Bekas Gereja, Simak Kisah Sukses Hanny Kristianto
Pemilik Tol dan Punya Harta Triliunan, Jusuf Hamka Malah Beli Peci di Pasar
Berita ini 37 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 18 Mei 2024 - 20:05 WIB

Download Lagu Ikan Nae di Pante MP3 dengan YTBmp3

Sabtu, 18 Mei 2024 - 16:42 WIB

Makna Lagu A Hill of The Moon – Ichiko Aoba

Sabtu, 18 Mei 2024 - 15:45 WIB

Lirik Lagu A Hill of the Moon – Ichiko Aoba Berserta Terjemahan Indonesia

Jumat, 17 Mei 2024 - 15:27 WIB

Download Lagu 200 Mark NCT Mp3 Ilkpop

Jumat, 17 Mei 2024 - 14:56 WIB

Lirik Lagu 200 Mark NCT Berserta Terjemahan dan Maknanya

Kamis, 16 Mei 2024 - 21:38 WIB

Link Nonton Film DO YOU SEE WHAT I SEE Sub Indo HD Full Movie, LK21 Rebahin dan Telegram Dicari

Rabu, 15 Mei 2024 - 18:29 WIB

Film Lord of the Rings: The Hunt for Gollum, Tayang Kapan?

Selasa, 14 Mei 2024 - 11:45 WIB

Link Nonton Kimetsu No Yaiba S4 Hashira Training ARC Sub Indo, Rebahin dan LK21 Dicari

Berita Terbaru

Download Lagu Ikan Nae di Pante MP3 dengan YTBmp3

Music & Movie

Download Lagu Ikan Nae di Pante MP3 dengan YTBmp3

Sabtu, 18 Mei 2024 - 20:05 WIB