Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan melakukan pilot project program Petani Merdeka dengan memanfaatkan pupuk non subsidi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian ditengah keterbatasan alokasi pupuk subsidi.
“Tujuan utamanya tentu meningkatkan produksi pertanian kita, terutama sawah. Tujuan antaranya, intermediate-nya, adalah menyelesaikan masalah pupuk,”kata Bupati Manggarai Herybertus G.L.Nabit, dalam Rapat Koordinasi Peluang Penggunaan Pupuk Non Subsidi di Aula Ranaka, Kantor Bupati Manggarai, Jumat (4/6)
Penggunaan pupuk non subsidi melalui program ini akan melibatkan sejumlah pihak antara lain para petani, pihak perbankan, Bulog, PPL, Kepala Desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hery menambahkan peluang penggunaan pupuk non subsidi menjadi salah satu solusi awal ditengah keterbatasan alokasi pupuk subsidi. Walaupun beresiko membebani petani terutama pada harganya yang lebih mahal, namun hal itu bisa diantisipasi dengan memberikan kredit keuangan kepada petani.
“Kredit Usaha Rakyat yang sebagian besar petani kita belum memanfaatkannya,” jelas Hery.
Saat bersamaan, Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut mengatakan bahwa diskusi terkait pupuk harus dimulai dari SDM terlebih dahulu lalu kemudian mengerucut ke inti persoalan yang ada di lapangan.
“Dengan begitu, kita bisa menjadi jembatan yang dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Yoseph Mantara dalam pemaparannya mengatakan bahwa Program Petani Merdeka ini bertujuan untuk melepaskan petani Manggarai dari kesulitan pemenuhan kebutuhan pupuk yang menjadi penghalang bagi meningkatnya produktivitas pertanian.
Halaman : 1 2 Selanjutnya