Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny Kabur Harman, menyatakan, terlalu dini memprediksi siapa yang bakal terpilih menjadi presiden pada 2024. Menurut Benny, masih tiga tahun lagi pemilu digelar, karena itu setiap calon punya peluang yang sama.
Benny menyatakan ini saat mengomentari Hasil survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dimana elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih berada di puncak dengan tingkat elektabilitas sebesar 21,5%.
Di bawah Prabowo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersaing ketat. “Ganjar dan Anies lagi-lagi bersaing ketat, 12,6% dan 12%,” jelas dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di urutan berikutnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 5,5 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 4,4%.
Selanjutnya, muncul nama Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok 4,3 persen, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 3,2 persen.
Dalam survei yang sama, nama AHY berada di urutan kedua di bawah Prabowo, jika calon hanya dari dari kalangan ketua umum dan elit parpol.
“Kalau kita lihat, apa yang ada saat ini, kenyataan saat ini dan apa yang kita mau prediksi di 2024, masih ada 3 tiga tahun. Ini baru dua tahun setelah pemilu (2019),” kata Benny dalam diskusi rilis survei SMRC, Minggu (13/6).
Halaman : 1 2 Selanjutnya