Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan angkat bicara mengenai aksi pencopotan label gereja di tenda bantuan yang diberikan untuk korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Aksi yang kurang terpuji itu dilakukan oleh salah satu organisasi masyarakat (ormas) yang diketahui ternyata Ormas Garis.
Kapolres Cianjur menegaskan jika masyarakat Cianjur memegang tinggi toleransi, bantuan dari setiap kelompok pun diterima dengan terbuka untuk korban bencana gempa bumi yang mengakibatkan ratusan warga tewas dan puluhan ribu orang mengungsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi saya perlu tegaskan dan luruskan jika masyarakat Cianjur, terutama pengungsi tidak intoleran, mereka sangat toleran, menerima bantuan dari manapun tanpa melihat latar belakang kelompok. Tapi untuk ormasnya itu jelas intoleran,” kata Doni kepada wartawan di Cianjur, Minggu (27/11).
Menurut Doni, pimpinan ormas Garis sudah dipanggil dan menjalani pemeriksaan di Mapolres Cianjur. Tindakan hukum pun akan diberikan jika aksi tersebut kembali terulang.
“Sudah diperiksa tadi malam, sudah berjanji tidak akan mengulangi. Kalau terjadi lagi, kita akan proses hukum,” tegasnya.
Menurutnya para pengungsi kini juga resah dengan adanya aksi tersebut, sebab mereka masih membutuhkan bantuan untuk bertahan di pengungsian.
“Tenda masih digunakan untuk mengungsi, jadi pada dasarnya semua menerima. Itu hanya ulah oknum. Bahkan kini pengungsi jadi resah karena aksi tersebut,” ucap dia.
Halaman : 1 2 Selanjutnya