Dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, Edi Hasibuan membeberkan hasil autopsi jenazah Ferdinandus Habu (31), pria korban penganiayaan oleh sekolompok orang di Satar Mese, Manggarai. Menurut Edi, korban mengalami pendarahan pada otak dan terdapat gumpalan darah di bagian orang dalam dada.
Dokter Edi Hasibuan juga menyebutkan korban meninggal dunia akibat akibat benturan benda-benda keras yang permukaannya tumpul.
Proses autopsi jenazah Ferdinandus Habu dilakukan di RSUD Ben Mboi Ruteng, mulai pukul 19.30 hingga 22.30 WITA pada Selasa ((3/1) malam.
“Tadi kami melakukan autopsi untuk mencari penyebab kematian. Yang pasti di tubuh korban ada luka-luka. Pendarahan di bagian otak,” ujar Edi Hasibuan kepada Tajukflores.com usai melakukan autopsi jenazah korban, Selasa malam.
Usai dilakukan autopsi, jenazah Ferdinandus Habu langsung dipulangkan ke kampung Garang, Desa Manong, Kecamatan Rahong Utara sekitar pukul 22:47 WITA. Jenazah korban tiba di kampung halamannya sekitar pukul 00:14 WITA.
Tangisan keluarga pecah ketika peti jenazah Ferdinandus dikeluarkan dari mobil ambulance. Sembari memeluk dua anaknya, istri korban, Genoveva, tampak menangis histeris.
“Ferdi… dengan siapa aku harus menjaga mereka berdua? Aku belum siap menjaga mereka tanpa kamu,” teriak Genoveva sambil mengusap peti jenazah.
Halaman : 1 2 Selanjutnya