Benediktus yang selama ini bekerja di Malaysia mengaku, selama datang dari negeri jiran tersebut, dia dan beberapa temannya diperiksa sangat ketat oleh petugas baik di Malaysia, Nunukan, Makasar maupun ketika tiba di Ruteng.
Terpisah, Anjelina Ratu Putri Baru, mahasiswa asal Waso yang kuliah di Malang meminta agar bantuan sembako bagi mahasiswa diganti dengan pulsa data agar bisa mengerjakan tugas-tugas kuliah secara online.
“Saran saya Pak Bupati, kalau bisa sembako bagi kami mahasiswa diganti dengan pulsa data, untuk tugas-tugas secara online,” pintanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menanggapi hal tersebut Bupati Deno menjelaskan meski ini merupakan bantuan tanggap darurat, namun harus dilaksanakan sesuai aturan dan undang-undang.
“Saya tidak bisa salah mengelola bantuan, kalau saya salah, bisa dipenjara,” tegasnya.
Ia menyarankan agar para mahasiswa, baik yang ada di Ruteng maupun di kecamatan-kecamatan agar memanfaatkan sarana internet yang sudah dipasang pemerintah.
“Ada 32 spot yang ada di Manggarai, silakan dipakai, gratis. Yang di Ruteng bisa pakai di lantai satu kantor Bupati dan beberapa sekolah yang sudah dipasang internet,” katanya.
Deno pun angkat bicara terkait kurangnya Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, odi Manggarai. Deno menyarankan para Lurah dan Kepala Desa untuk memanfaatkan keahlian ibu-ibu yang bisa menjahit dan hasil jahitan bisa dibeli untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kalau ada dana kelurahan bisa beli masker buatan warga, kita berdayakan ibu-ibu yang bisa menjahit,” pungkasnya.
Halaman : 1 2