Romo Gebriel mengatakan bahwa menurut kitab suci Yesus tak segan menyembuhkan orang sakit pada Hari Sabat, hal yang menurut tradisi orang Yahudi merupakan sebuah pelanggaran.
“Oleh karena itu Yesus berkata bahwa Hari Sabat dilakukan untuk manusia, bukan manusia untuk Hari Sabat. Dan jika dikaitkan dengan perayaan Semana Santa atau pekan suci maka hal ini sah-sah saja demi mencegah penyebaran virus bagi umat di Keuskupan Larantuka, karena bagi Yesus kesehatan dan keselamatan manusia adalah sangat penting,” katanya.
Ia menambahkan, perayaan Semana Santa dengan devosi-devosi khusus yang biasa dilakukan di Larantuka, Wureh, Konga, dan banyak tempat lainnya juga ditiadakan tahun ini. Perayaan Minggu daun-daunan atau Minggu palem dengan arak-arakan daun palma dan upacara cium salib juga ditiadakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Misa malam Paskah dan misa Paskah akan tetap dilaksanakan di Katedral, namun tanpa kehadiran umat. Umat Katolik diminta melaksanakan ibadah di rumah dengan membaca doa rosario serta merenungkan isi kitab suci.
Keuskupan Larantuka juga mengimbau umat Katolik di wilayahnya tidak panik serta terus berdoamemohon kepada Tuhan agar wabah COVID-19 segera berakhir. (Ant)
Halaman : 1 2