Narasi-narasi positif harus menguasai ruang digital untuk meredam atau memutus mata rantai penyebaran hoaks. Ini merupakan tanggung jawab bersama dari berbagai pihak. Artinya generasi muda harus mengambil peran, tidak hanya pemerintah selaku pemangku kepentingan, politsi para akademisi, tokoh agama dan tokoh masyarakat, publik figure atau pun para influencer harus memiliki komitmen bersama untuk memerangi hoaks. Bukan lagi sibuk dengan kepentingannya masing-masing, melainkan harus bersinergi sehingga narasi-narasi yang muncul di publik tidak membingungkan masyarakat. Dengan adanya komitmen bersama tentu upaya memerangi hoaks menjadi lebih mudah.
Dalam konteks ini, orang muda yang dianggap sebagai generasi yang melek media digital harus banyak memproduksi kontent-konten positif, baik itu melalui Youtube, Facebook, Instagram atau pun Tik Tok sebagai aplikasi yang kian digandrungi saat ini. Tindakan ini perlu dilakukan agar disinformasi yang bersebaran di media sosial dapat ditekan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penulis: Felisianus Novandri Rahmat-Praktisi, Alumni Komunikasi Pasca Sarjana Universitas Pelita Harapan
Halaman : 1 2