Pembangunan merupakan sebuah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas berbagai aspek kehidupan masyarakat. Perubahan terencana dimaksud, disusun melalui berbagai proses dan tahapan yang sistematis, menjadi landasan bagi satu daerah dalam melaksanakan setiap proses atau tahapan pembangunan.
Peningkatan dan pertumbuhan ekonomi dapat dihitung dengan menggunakan beberapa variabel atau indikator. Pertama, Produk Domestik Regional Bruto(PDRB). Variabel ini melakukan perhitungan/persentase pendapatan satu daerah secara riil dengan perspektif ekonomi makro, yakni dengan menghitung semua input dan output barang dan jasa dalam satu daerah pada satu periode tertentu.
Kedua, pendapatan riil perkapita. Dihitung dengan membagi antara pendapatan satu daerah dalam waktu tertentu dengan jumlah penduduk dan yang terakhir adalah tingkat penyerapan tenaga kerja dan pengangguran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kabupaten Manggarai pada 2020 melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2020 tentang penetapan daerah tertinggal tahun 2020-2024, wilayah ini dicabut statusnya dari daerah tertinggal.
Lebih Lanjut, melalui pidato di sebuah radio pada 16 Agustus 2020, Bupati Manggarai Deno Kamelus menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Manggarai sebesar 5,12 persen. Tentu saja hal tersebut memberikan arti yang sangat positif bagi kemajuan Kabupaten Manggarai.
Ini menunjukkan bahwa Pemerintah berhasil membawa Kabupaten Manggarai selangkah lebih maju. Menunjukkan bahwa konsep pembangunan berkelanjutan yang sudah dilaksanakan era Deno-Madur sudah berhasil memberikan dampak postif bagi berbagai sektor utama dan pendukung pertumbuhan ekonomi.
Hal ini menjadi sangat wajar, mengingat pola kebijakan anggaran pemerintah Kabupaten Manggarai memberikan porsi yang lebih banyak (60 persen) untuk belanja publik dibandingkan dengan belanja rumah tangga pemerintah (40 persen). Sehingga mampu memberikan dampak positif bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Perlu diketahui, APBD Kabupaten Manggarai sebesar Rp1,2 triliun. Sebanyak 60 persen dari anggaran tersebut beredar di masyarakat dalam bentuk belanja pembangunan. Sehingga sebagian besar uang yang beredar di masyarakat sekarang adalah uang Pemerintah.
Sedangkan dari sektor swasta belum memberikan sumbangan yang signifikan, mengingat masih minimnya minat swasta untuk berinvestasi di Manggarai. Hal ini dimaklumi, mengingat terbatasnya sektor-sektor investasi yang bisa dikelola oleh pihak swasta.
Faktor lain yang mewujudkan pertumbuhan ekonomi tersebut adalah dengan pola penataan birokrasi yang didukung dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkompeten dan berkualitas, kerja sama dengan lembaga legislatif (DPRD) dan kepastian hukum bagi penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.
Dalam keterangan pers yang dimuat di situs Voxntt.com pada 17 Agustus 2020 lalu, Bupati Manggarai Deno Kamelus mengatakan bahwa “Atas kerja sama semua pihak selama kurun waktu dua tahun (2017 dan 2018) pertumbuhan ekonomi Kabupaten Manggarai menjadi 5,12%”.
Capaian pertumbuhan ekonomi tersebut, merupakan akumulasi dari berbagai faktor utama pertumbuhan ekonomi. Berikut dijelaskan dua faktor utama yang menjadi sektor hulu bagi pendukung pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Manggarai.
1.Infrastruktur
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya