Serangan flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) menyebabkan puluhan ternak babi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mati mendadak. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Kupang menetapkan status siaga terhadap kasus flu babi Afrika.
Berdasarkan data, sejumlah kabupaten di NTT telah terjangkit flu babi Afrika.
Diketahui, serangan virus ASF sebelumnya sudah pernah mewabah di NTT pada 2019 lalu. Kemudian, belakangan ini kembali mewabah pada sejumlah daerah di NTT.
Berdasarkan informasi yang diterima Balai Karantina Kelas I Kupang, serangan ASF kembali mewabah di Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, dan Flores Timur.
“Wabah yang disebut ASF ini memang perlu dikonfirmasi dengan uji laboratorium karena ini masih sifatnya klinis berdasarkan gejala dan kematian,” kata Yulius dalam keterangannya, seperti dikutip Kamis (19/1).
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Kesmavet Pengolahan dan Pemasaran Kabuapaten Kupang, Yosep A Paulus mengatakan, sesuai hasil pemeriksaan laboratorium dari UPTD Vetiriner Kupang diketahui terdapat satu ekor babi dari Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur yang dinyatakan positif terserang virus ASF.
Menurut Yosep, Dinas Peternakan Kabupaten Kupang mulai gencar melakukan antisipasi terjadinya penularan penyakitan ASF pada babi dengan melakukan imbauan dan sosialisasi kepada para peternak babi tentang bagaimana menjaga kebersihan kandang Babi agar tidak mudah terpapar virus ASF.
Halaman : 1 2 Selanjutnya