Menelusuri Asal-Usul Paskah dalam Tradisi Gereja Kristen

Sabtu 30-03-2024, 14:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Tuhan Yesus bangkit pada hari Paskah.

Ilustrasi Tuhan Yesus bangkit pada hari Paskah.

Tajukflores.com – Paskah merupakan salah satu hari raya terpenting dalam tradisi Gereja Kristen. Perayaan ini memiliki sejarah panjang dan kaya, dengan berbagai tradisi dan makna yang berkembang selama berabad-abad. Artikel ini membahasa tentang asal-usul Paskah.

Hingga saat ini, umat Kristen menerima bahwa perayaan Paskah tepat terjadi pada hari Minggu, yang merupakan perayaan mengenang hari kebangkitan Yesus Kristus dari kematian.

Perayaan Paskah merupakan puncak dari Tiga Hari Suci yang meliputi Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Memang pada kenyataannya Paskah terjadi pada hari Minggu, namun penetapan tanggal setiap tahunnya selalu berubah-ubah. Pada ghalibnya, hal ini tentu mempunyai latar historis tertentu.

Menurut Perjanjian Baru, Perjamuan Malam Terakhir Yesus adalah makan malam yang dilakukan untuk peringatan Paskah (Passover) Yahudi (bdk. Luk 22:7-8, 22:13), atau pada malam tanggal 14 Nisan.

Baca Juga:  30 Ucapan Selamat Natal yang Berkesan dan Penuh Makna

Jadi perhitungan Paskah orang Kristen didasarkan atas peristiwa ini, namun biasanya tanggalnya berbeda dengan Paskah Yahudi karena kalender dan sistem perhitungannya berbeda.

Sebagaimana tertera dalam kalender Julian, jika memang Yesus disalibkan pada tahun 30 Masehi (30M) maka itu tepat terjadi pada Jumat, 7 April, menurut perhitungan Nisan.

Di lain pihak, selama berabad-abad telah terjadi perdebatan mengenai tanggal perayaan kebangkitan Kristus.

Orang-orang Kristen Yahudi mula-mula, khususnya yang tinggal di Israel, Siria, dan Timur Tengah, secara alami ingin merayakannya pada tanggal 14 bulan Nisan, tanggal Paskah (Passover) Yahudi.

Jemaat-jemaat di Asia Kecil (mengikuti tradisi Yohanes bahwa kematian Yesus terjadi pada saat pembunuhan domba Paskah) merayakan Pascha (Allah “melewati”) pada tanggal 14/15 bulan Nisan, tanpa mempedulikan tanggal itu jatuh pada hari apa.

Baca Juga:  Film Dirty Vote Soroti Bawaslu Tak Netral, Rahmat Bagja: Silakan Saja, Kami Sesuai UU

Praktik ini menyajikan suatu situasi yang menarik bagi Jemaat. Orang-orang Kristen yang mempertahankan tanggal Yahudi melihat kepada orang-orang Yahudi untuk menentukan tanggal perayaannya.

Dalam tradisi Yudaisme, kalender yang berlaku adalah berdasarkan bulan. Setiap bulan, termasuk Nisan, mencakup fase bulan, dan Paskah jatuh pada tanggal 14 bulan itu, yaitu pada saat bulan purnama.

Penetapan tanggal ini adalah sebuah proses “rahasia” yang dijaga di dalam Bait Yahudi dan kemudian dalam sinagoga, dan Yesus memperingati perayaan berdasarkan kalkulasi ini.

Agar merayakan kematian dan kebangkitan Kristus pada tanggal Paskah yang tepat selama setahun, Jemaat Kristiani harus bergantung pada orang Yahudi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Denis St

Editor : Marcel Gual

Sumber Berita : Dari berbagai sumber

Berita Terkait

Sejarah dan Kondisi Saat Ini Komunitas Kristen di Irak, Ternyata Salah Satu Tertua di Dunia!
Napak Tilas 100 Tahun Gereja Tua Rekas, Saksi Sejarah Spiritual Katolik Manggarai Barat
Mirip Film ‘Ipar Adalah Maut’, Wanita Ini Curhat Hampir Jadi Rani dalam Kehidupan Rumah Tangga Kakak Kandung
Kisah Korban Salah Tangkap Polisi, Robert DuBoise Dibebaskan Usai 37 Tahun Mendekam di Penjara
Tradisi Unik Perayaan Waisak di Indonesia: Dari Festival Lampion Hingga Upacara Bathing the Buddha
Jejak Hobbit yang Hilang: Mencari Ebu Gogo di Flores, Apakah Mereka Benar-benar Ada?
Sejarah 16 Mei: Mengenang Peristiwa Eksekusi Mati 6 Tentara PETA oleh Jepang
Ada 5 Kota Mati di Indonesia yang Dulunya Sangat Ramai, Penyebabnya Bervariasi
Berita ini 83 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 24 Juli 2024 - 19:21 WIB

Vonis Bebas Anak Anggota DPR Ronald Tannur, Hakim: Tidak Ada Bukti Kuat Bunuh Dini Sera Afrianti!

Rabu, 24 Juli 2024 - 11:37 WIB

Rumah Herman Herry Digeledah KPK Terkait Korupsi Bansos Covid-19, Ini Respon PDIP

Senin, 22 Juli 2024 - 13:28 WIB

Komisi II DPR RI Minta Masyarakat Bali Hindari Praktik Nominee dengan WNA

Sabtu, 20 Juli 2024 - 16:15 WIB

Hasto PDIP Buka Memori Kasus Marianus Sae di Pilgub NTT 2018, Ada Apa?

Jumat, 19 Juli 2024 - 12:49 WIB

Heboh! Finalis Putri Nelayan Palabuhanratu Diduga Diperkosa Oknum Panitia

Jumat, 19 Juli 2024 - 11:56 WIB

Suami Berjualan di Pasar Parung Bogor, Istri Malah Asyik Open BO di Kontrakan

Kamis, 18 Juli 2024 - 13:55 WIB

TPDI Terima Pengaduan Ahli Waris Jan Djou Gadi Gaa dalam Sengketa Tanah di Ende

Rabu, 17 Juli 2024 - 12:44 WIB

Mantan Caleg PBB Ditangkap karena Perkosa Anak Kandung hingga Melahirkan, Awalnya Minta Dipijat

Berita Terbaru

Rakernas IKDKI ini akan dilaksanakan di Gedung M, Lt. 8 , Universitas Tarumanagara, Sabtu, 27 Juli 2024. Foto: Tajukflores.com

Nasional

Direktur Jenderal Bimas Katolik Bakal Hadiri Rakernas IKDKI

Jumat, 26 Jul 2024 - 20:08 WIB