Pidato Presiden Jokowi saat Penetapan Presiden Terpilih di KPU pada Minggu (30/6/2019) memperlihatkan kualitas moral mantan Wali Kota Solo itu. Pak Jokowi telah memperlihatkan sikap tawadhu` (rendah hati atau tidak sombong), mengikuti “ilmu padi”, semakin berisi, semakin menunduk, semakin merendah.
Sifat yang amat mulia, namun sudah sedikit kita jumpai saat ini. Pidatonya singkat tapi penuh makna, dan pesan moralnya banyak.
Pertama, beliau ingin memperlihatkan adab atau etika yang baik. Datang tampak muka artinya beliau datang saat mendaftar sebagai calon melalui KPU, dan kemudian ditetapkan sebagai Presiden Terpilih juga melalui KPU. Makanya beliau sempatkan hadir, walau ditengah kesibukannya dalam acara G-20 di Osaka, Jepang.
Kedua, Jokowi ingin melakukan penghormatan sekaligus apresiasi terhadap para patriot-patriot demokrasi khususnya KPU, yang telah bekerja keras menyelenggarakan pemilu bermartabat dan demokrasi sehat.
Alhamdulillah, beliau bersyukur pada akhirnya beliau dapat ditetapkan secara yuridis formal dan konstitusional melalui Putusan Mahkamah Konstitusi, sekaligus membantah adanya kecurangan atau pelanggaran dalam pelaksanaan pemilu kemarin,” jelasnya.
Ketiga, Jokowi melakukan penghormatan tertinggi sekaligus menghaturkan rasa terima kasih kepada seluruh Rakyat Indonesia. Rakyat sudah berbicara, rakyat suda memberikan penilaian dan bersikap serta memutus, bahkan rakyat sudah datang ke TPS-TPS untuk menentukan pilihan, yang alhamdulillah memilih beliau untuk diberikan kepercayaan untuk memimpin negara ini 5 tahun ke depan.
Beliau menghaturkan rasa terima kasih dan sekaligus menerima amanah dan tanggung jawab yang diberikan dengan ridho, tulus dan ikhlas sekaligus berjanji untuk mendedikasikan diri, berjuang, sekuat tenaga, bekerja dan melanjutkan pekerjaan dengan pondasi yang telah dibangun bersama dengan Pak Jusuf Kalla demi kemaslahatan bangsa.
Halaman : 1 2 Selanjutnya