Tajukflores.com – Bagi orang Kristen, Yesus adalah teladan doa. Tidak hanya seluruh hidupnya penuh dengan doa, tetapi dia juga berdoa dengan sengaja dan pada waktu-waktu tertentu sepanjang hari.

Katekismus Gereja Katolik mencatat misteri doa Yesus yang memiliki dua sisi, yang dibentuk oleh pendidikannya sebagai manusia, tetapi juga merupakan bagian dari keberadaan-Nya sebagai Allah.

Putra Allah yang menjadi Anak Dara juga belajar untuk berdoa menurut hati manusiawi-Nya. Ia belajar formula doa dari ibunya, yang menyimpan di dalam hatinya dan merenungkan semua “hal-hal besar” yang dilakukan oleh Yang Mahakuasa. Ia belajar berdoa dengan kata-kata dan irama doa bangsanya, di sinagoge di Nazaret dan Bait Allah di Yerusalem. (KGK 2599)[Seluruh hidupnya adalah sebuah doa karena ia berada dalam persekutuan kasih yang konstan dengan Bapa. (Kompendium 542).

Dengan mengingat hal ini, kita dapat belajar dari Yesus bagaimana cara berdoa.

Pertama-tama, seperti yang dijelaskan dalam Katekismus, Yesus berdoa di sinagoge dan Bait Allah. Hal ini sesuai dengan kebiasaan orang Yahudi kuno yang berdoa setidaknya tiga kali sehari.

Pada waktu senja, fajar dan tengah hari aku akan berseru dan mengeluh, dan doaku akan didengar. (Mazmur 55:18).