Sejarah salib dan Banyak Artinya Selama Berabad-abad

Selasa 17-10-2023, 19:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Perang Salib

Ilustrasi Perang Salib

Tajukflores.com – Sejarah salib dan maknanya perlu dijelaskan lagi ihwal adanya peristiwa di media sosial yang diramaikan dengan pembicaraan mengenai desain HUT ke-75 RI yang dinilai mirip salib.

Ini bermula dari diprotes oleh sekelompok orang di Surakarta, Jawa Tengah belum lama ini. Istana bantah dengan menyebut bahwa logo tersebut merupakan karya seni murni oleh anak bangsa.

Joanne M Pierce, seorang profesor di Departemen Studi Keagamaan mengungkap sejarah salib dari abad ke abad.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Setiap bulan September atau musim gugur di Eropa, umat Katolik dan beberapa gereja Kristen lainnya merayakan Pesta Salib Suci. Dengan pesta itu, orang Kristen memperingati kehidupan Yesus Kristus, terutama kematian penyelamatannya di kayu salib dan kebangkitannya di kemudian hari, percaya ini menawarkan mereka janji pengampunan dan hidup kekal.

Baca Juga:  Kisah Pastor Muda Keuskupan Ruteng Lolos Seleksi Anggota Polisi Jalur SIPSS

Pesta itu berakar pada zaman kuno akhir, saat salib menjadi bagian penting dari seni dan ibadah Kristen. Salib, yang pernah menjadi bentuk eksekusi yang memalukan bagi para penjahat, telah menjadi simbol utama Kristus dan Kekristenan.

Namun, sejarah salib terkadang juga memiliki makna yang lebih gelap sebagai simbol penganiayaan, kekerasan, dan bahkan rasisme.

Salib awal

Sebagai seorang sarjana sejarah dan ibadah Kristen abad pertengahan, Joanne telah mempelajari sejarah salib yang rumit ini.

Graffito pagan abad kedua yang menggambarkan seorang pria menyembah sosok berkepala keledai yang disalibkan.

Sebuah karya seni dinding Romawi awal abad ketiga yang terkenal, “Alexamenos graffito”, menggambarkan dua sosok manusia, dengan kepala keledai, lengan terentang di salib berbentuk T, dengan teks “Alexamenos memuja tuhannya”.

Baca Juga:  Mahasiswa Katolik di Serpong Diserang Saat Doa Rosario, Kapolda Metro Jaya Didesak Tangkap Pelaku

Agama Kristen dilarang pada saat itu di Kekaisaran Romawi dan dikritik oleh beberapa orang sebagai agama untuk orang bodoh. Karikatur “Alexamenos”, mempersembahkan doa kepada sosok yang disalibkan ini adalah cara untuk menggambarkan Kristus dengan kepala keledai dan mengejek tuhannya.

Tetapi bagi orang Kristen, salib memiliki arti yang dalam. Mereka memahami kematian Kristus di kayu salib untuk “diselesaikan” oleh Allah yang membangkitkan dia dari kematian tiga hari kemudian. Kebangkitan ini adalah tanda “kemenangan” Kristus atas dosa dan kematian.

Orang-orang percaya dapat mengambil bagian dalam kemenangan ini dengan dibaptis, diampuni dari dosa masa lalu dan “dilahirkan kembali” ke dalam hidup baru dalam komunitas Kristen, gereja. Umat Kristen, kemudian, sering menyebut salib Kristus sebagai “kayu kehidupan” dan sebagai “Salib yang menang.”

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Edeline Wulan

Editor : Marcel Gual

Sumber Berita : The Conversation

Berita Terkait

Digdaya PT Flobamor Kendalikan Pariwisata Taman Nasional Komodo: Tarif Naik, Kualitas Pelayanan Buruk!
Kurikulum Merdeka, Nasib Guru Bahasa Jerman di Ujung Tanduk
Menguak Aliran Dana Philip Morris, Pemegang Saham PT HM Sampoerna Tbk ke Israel
Menakar Kans Koalisi Pengusung Anies Baswedan Bubar Kala Demokrat-PDIP Tampil Mesra
Kontroversi dalam Karier Sutradara Film Porno Kelas Bintang, Dari Sinetron ke Film Dewasa
Romo AS: Kasus Pastor Bunuh Diri dan Dugaan Salah Urus Gereja
Ridwan Kamil, Misi Partai Golkar Rebut Jawa Barat dari Gerindra dan PDIP
Menjadi Konten Kreator Tiktok, Rela Alih Profesi demi Fulus
Berita ini 249 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 24 Juli 2024 - 19:21 WIB

Vonis Bebas Anak Anggota DPR Ronald Tannur, Hakim: Tidak Ada Bukti Kuat Bunuh Dini Sera Afrianti!

Rabu, 24 Juli 2024 - 11:37 WIB

Rumah Herman Herry Digeledah KPK Terkait Korupsi Bansos Covid-19, Ini Respon PDIP

Senin, 22 Juli 2024 - 13:28 WIB

Komisi II DPR RI Minta Masyarakat Bali Hindari Praktik Nominee dengan WNA

Sabtu, 20 Juli 2024 - 16:15 WIB

Hasto PDIP Buka Memori Kasus Marianus Sae di Pilgub NTT 2018, Ada Apa?

Jumat, 19 Juli 2024 - 12:49 WIB

Heboh! Finalis Putri Nelayan Palabuhanratu Diduga Diperkosa Oknum Panitia

Jumat, 19 Juli 2024 - 11:56 WIB

Suami Berjualan di Pasar Parung Bogor, Istri Malah Asyik Open BO di Kontrakan

Kamis, 18 Juli 2024 - 13:55 WIB

TPDI Terima Pengaduan Ahli Waris Jan Djou Gadi Gaa dalam Sengketa Tanah di Ende

Rabu, 17 Juli 2024 - 12:44 WIB

Mantan Caleg PBB Ditangkap karena Perkosa Anak Kandung hingga Melahirkan, Awalnya Minta Dipijat

Berita Terbaru

Rakernas IKDKI ini akan dilaksanakan di Gedung M, Lt. 8 , Universitas Tarumanagara, Sabtu, 27 Juli 2024. Foto: Tajukflores.com

Nasional

Direktur Jenderal Bimas Katolik Bakal Hadiri Rakernas IKDKI

Jumat, 26 Jul 2024 - 20:08 WIB