Pertama, kebijakan sektor pariwisata tidak boleh bersifat monopolistik. Melainkan harus bersifat simbiose mutualisme. Artinya harus saling menguntungkan para pihak yang terlibat di dalamnya, yakni masyarakat setempat, pemerintah, dan swasta.
Kedua, kebijakan sektor pariwisata yang tidak monopolistik akan menciptakan kondisi yang kompetitif. Yaitu semua pihak yang terlibat di dalamnya, terutama masyarakat, dapat berpartisipasi secara kreatif untuk membesarkan destinasi pariwisata tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Apalagi wilayah seperti NTT local culture-nya sangat kaya,” kata mantan Menko Maritim dan Sumber Daya ini.
Hal ketiga yang juga penting, lanjut Rizal Ramli, adalah perlunya dikembangkan badan otorita tersendiri bagi destinasi wisata yang berpotensi besar. Misalnya seperti yang ada di kawasan NTT. Itulah mengapa dulu sebagai Menko, Rizal Ramli mengambil inisiatif pembentukan Badan Otorita Labuan Bajo.
“Jadi, intinya sektor pariwisata itu bukan monopoly game. Tetapi harus bersifat symbiose mutualisme, yang menguntungkan semua pihak,” tegasnya
Halaman : 1 2