Begitu melihat korban jatuh ke laut, Daniel bersama sejumlah penumpang lainnya, langsung bergegas memberitahukan anak buah kapal (ABK) di kapal setempat. Saat itu juga nakhoda sempat beberapa kali memutar balik kapal, namun tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban. Pada malam itu, juga sudah dilaporkan ke pihak Pos Pencarian dan Pertolongan Kabupaten Banyuwangi, namun tetap nihil.
“Sempat mutar-mutar, tetapi tidak ada tanda-tandanya. Karena tidak ketemu setelah berusaha dicari, akhirnya tetap melanjutkan perjalanan ke Gilimanuk,” ujar Daniel.
Meski tidak secara langsung melihat bagaimana kejadian korban sampai jatuh ke laut, Daniel memperkirakan, adik sepupunya itu tidak sengaja terjatuh akibat penyakitnya. Dia yakin korban tidak mungkin sengaja menceburkan diri ke laut. Begitu juga saat kejadian, dipastikan kondisi arus tidak begitu keras, dan tidak ada goyangan keras di kapal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Untuk keluarga di Sumba sudah saya langsung hubungi kemarin malam. Sementara, saya diminta diam di sini (Polsek Gilimanuk), sambil menunggu kabar. Rencananya kalau memang sudah tidak ada kabar hari ini, saya juga mau pulang. Dari keluarga juga sudah bilang, biar nanti tunggu kabar dari Polsek,” tuturnya.
Sementara Kapolsek Gilimanuk Kompol Gusti Nyoman Sudarsana, Selasa kemarin, mengatakan begitu mendengar informasi adanya penumpang kapal yang jatuh di perairan Selat Bali, Senin malam, pihaknya langsung meminta keterangan awal dari saksi, khususnya kakak sepupu korban. Namun kasus orang jatuh dari kapal tersebut, ditangani pihak Polsek Ketapang, lantaran TKP tepatnya adalah di perairan wilayah Ketapang.
“Dari keterangan saksi, diduga korban tidak sengaja jatuh karena sedang sakit,” katanya.
Selain meminta keterangan dari kakak sepupu korban, Kompol Gusti Sudarsana juga sempat meminta keterangan dari sopir bus AKAP Jawa Indah nopol L 7852 UV yang ditumpangi korban. Setelah minta keterangan awal, sopir bus yang juga membawa sejumlah penumpang lain, itu sudah diberikan kembali melanjutkan perjalanan.
“Tetapi surat-surat kendaraannya, sementara masih kami tahan. Kami tahan surat dan identitas sopirnya, siapa tahu nanti dibutuhkan keterangan lebih lanjut,” ujarnya.
Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Kabupaten Jembrana I Komang Sudiarsa, saat dikonfirmasi secara terpisah, mengatakan pihaknya menerima informasi adanya musibah itu, Senin (4/11) sekitar pukul 22.30 Wita. Setelah menerima informasi tersebut, jajaran Pos Pencarian dan Pertolongan Kabupaten Jembrana ikut melakukan pencarian di seputar perairan Selat Bali, khususnya di seputaran Gilimanuk, namun tidak membuahkan hasil. Pada pencarian hari kedua, Selasa kemarin juga masih nihil hasil.
“Tadi (Selasa kemarin) kami turun kembali mulai pagi pukul 06.20 Wita. Tetapi sampai sore tadi, juga belum ada hasil. Setelah kejadian kemarin malam, kami juga sudah turun bersama Polair dan TNI AL,” katanya.
Halaman : 1 2