Anggota Panitia Khusus (Pansus) Otsus Papua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Guspardi Gaus menyampaikan, dana pemerintah pusat yang dikucurkan untuk Papua (Papua dan Papua Barat) belum berpengaruh signifikan dalam berbagai sektor guna meningkatkan kesejahteraan dan mengatasi kesenjangan di tanah Papua.
Guspardi menegaskan bahwa jangan memaknai otsus papua sekedar faktor uang. Karena dana yang telah disalurkan untuk otsus Papua 2002-2021 mencapai Rp138,65 triliun.
Selain itu juga digelontorkan anggaran Rp953 triliun untuk pembangunan Papua dan Papua Barat dengan rincian dana transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp702,3 triliun dari 2005-2021 dan belanja kementerian/lembaga periode yang sama Rp251,29 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Artinya sudah lebih Rp1000 triliun dana dikucurkan dari berbagai sumber dana. Tetapi kenyataannya belum berhasil menciptakan percepatan pembangunan papua dalam berbagai sektor,” kata Guspardi dalam keterangan persnya, Senin (31/5).
Politisi PAN ini juga menyoroti data yang disampaikan Bappenas, dimana masih sangat minimnya alokasi dana pemprov dalam dua sektor. Di sektor pendidikan Papua baru mencapai 4,28 persen dan Papua Barat 3,52 persen. Kemudian sektor kesehatan Papua baru mencapai 7,43 persen dan Papua Barat 2,56 persen.
Sementara di dalam UU sudah diamanatkan alokasi belanja pendidikan 30 persen dan kesehatan 15 persen. Jadi wajar Indek Pembangunan Manusia (IPM) Papua masih rendah karena alokasi dana untuk pendidikan dan kesehatan masih sangat minim. Seharusnya pemerintah melakukan supervisi dan pendampingan agar pemerintah daerah dapat maksimal dalam merealisasikan dana di bidang pendidikan dan kesehatan.
Kemudian Dana Insentif Daerah (DID) yang telah di sediakan pemerintah seakan sia-sia dan belum dimanfaatkan oleh Kabupaten Kota di Papua. Ternyata 22 kabupaten di Papua dan 4 kabupaten di Papua Barat belum menerima DID. Ini bukan belum optimal tetapi masih jauh dari memenuhi syarat. Apa yang salah dengan ini, tegas Anggota Komisi II DPR RI ini.
Halaman : 1 2 Selanjutnya