Kasus kematian babi akibat serangan penyakit African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 460 ekor.
“Kasus kematian babi ini memang bertambah, tetapi intensitasnya mulai turun dibandingkan saat awal-awal serangan penyakit demam babi Afrika masuk Sikka pada Mei, Juni, lalu,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Mauritz Da Cuncha, Kamis (16/7).
Menurutnya, kasus kematian babi mencapai 460 ekor ini berdasarkan data yang diperoleh pihaknya dari laporan masyarakat maupun tim dari dinas yang turun ke lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mauritz mengatakan, jumlah di lapangan sangat mungkin lebih dari yang tercatat ini karena banyak masyarakat yang tidak melaporkan kasus kematian babi milik mereka.
“Kami masih update terus datanya karena ada yang ternak babi yang sudah mati dari sebulan lalu juga baru melaporkan sekarang,” ungkapnya mengutip Liputan6.
Ia menjelaskan, dari data yang diperoleh, cukup banyak kasus kematian babi akibat serangan ASF melalui peredaran daging babi di masyarakat.
Halaman : 1 2 Selanjutnya