Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Univesitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Netty Herawati menyoroti potensi politik uang di Pilkada 2020 di tengah pandmi COVID-19 yang diprediksi bisa meningkat.
“Situasi dan kondisi saat ini sulit dampak pandemi COVID-19 yang menjadikan kegiatan masyarakat terhambat untuk beraktivitas . Aktivitas terhambat berdampak terhadap ekonomi. Itu dikaitkan dengan Pilkada saat ini menjadi potensi oleh pihak berkepentingan melalui politik uang untuk mendapatkan akses kekuasaan,” ujarnya di Pontianak, Selasa (24/11).
Ia menambahkan bahwa saat normal tanpa pandemi saja politik uang selalu hadir dalam pesta demokrasi. Hal itu sangat merusak demokrasi dan harus menjadi perhatian bersama sehingga praktek curang bisa ditekan dan bahwa ditiadakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kembali, di tengah pandemi ini bisa saja dimanfaatkan oleh pasangan calon atau tim untuk memperoleh suara agar akses kekuasaan bisa dicapai,” katanya.
Peran dan tanggungjawab para pihak adalah kunci untuk memutus rantai demokrasi yang tidak sehat tersebut. Ia mendorong Bawaslu lebih masif melakukan pengawasan dengan melibatkan elemen masyarakat itu sendiri.
“Fenomena politik uang di tengah masyarakat adanya transaksi tersebut biasanya ada faktor unsur suka sama suka. Nah, ini yang menjadi perhatian dan kesadaran masyarakat jangan sampai karena sesaat pilihan bisa berupah karena amplop yang diberikan,” kata Netty.
Halaman : 1 2 Selanjutnya