Berhasil mengharumkan nama Provinsi NTT di laga PON XX Papua, namun perlakuan tidak mengenakan dialami Susanti Ndapataka.
Saat tiba di Bandara El Tari, Rabu (6/10) pagi, Susanti Ndapataka diduga hanya dijemput dengan sebuah mobil pick up berwarna hitam.
Tak ada perlakuan istimewa terhadap peraih medali pertama bagi NTT di PON XX Papua ini. Setidaknya sebagai penghormatan terhadap kerja keras Susanti Ndapataka di atas ring.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal tersebut tentu berbeda dengan hari dimana Susanti berhasil mengalahkan atlet dari Provinsi Jawa Barat di laga final. Susanti disambut dan dipeluk oleh banyak pihak.
Berdasarkan informasi yang beredar, saat tiba di Bandara El Tari Kupang, Susanti yang didampingi pelatihnya, hanya dijemput pengurus KONI NTT.
Susanti dan pelatihnya tiba di Bandara El Tari Kupang sekitar pukul 06.00 Wita. Usai penjemputan, Susanti dan pelatih sempat nongkrong di area parkiran Bandara El Tari.
Ia dan tim selanjutnya `diarak` dengan sebuah mobil pick up yang disiapkan tim muaythai di Kota Kupang bersama pemuda laskar Timor Indonesia (LTI).
Saat itu, Susanti ditemani ayah dan ibunya, bersama dua adiknya. Tak ada yang istimewa dalam penjemputan perempuan asal Sumba ini.
Susanti bersama pelatih dan rombongan selanjutnya, menumpang sebuah mobil pick up menuju ke rumah pelatih.
Halaman : 1 2 Selanjutnya