Gubernur NTT VIktor Laiskodat terlibat debat sengit dengan seorang tuan tanah di Kampung Rende Prayawa, Desa Rindi, Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur, dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial dalam pekan ini.
Diduga adu mulut karena persoalan tanah yang bakal menjadi lokasi usaha ternak sapi untuk menghasilkan daging sapi premium di `Bumi Sandel Wood` itu.
Umbu Maramba Hawu, salah seorang tuan tanah mempertanyakan bukti pelepasan tanah tersebut ke Pemprov NTT. Dia mengaku keluargnya tidak pernah menyerahkan tanah ke Pemprov NTT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut informasi, tanah tersebut digunakan mantan Bupati Sumba Timur, almarhum Umbu Mehang Kunda untuk lokasi range sapi. Namun, tanah tersebut dikabarkan kini telah menjadi aset Pemprov NTT.
“Dengar baik-baik, datang omong supaya saya urus buat- baik-baik buat kalian saya ikut. Tetapi, kalau kalian berbeda dengan pemerintah supaya ganggu, saya akan berhadapan dengan kalian. Saya tidak tembak kalian, tidak ada. Saya angkut kalian kasih masuk di penjara. Kalian berhadapan dengan pemerintah, dengar itu baik-baik. Saya yang berurusan, saya Gubernur, saya tidak takut,” kata Gubernur Laiskodat sebagaimana cuplikan video deabt yang beredar.
Dalam video, tampak Laiskodat juga tampak naik pitam dan mengeluarkan kalimat bernada ancaman memukul anggota keluarga Umbu Maramba Hawu lantaran ikut menyela perkacakapannya dengan Umbu Maramba Hawu terkait obyek tanah yang akan dijadikan lokasi range sapi itu.
“Bukan (bukan tanah milik alm. Umbu Mehang Kunda, red), dia senior, dia datang sendiri sama saya. Bukan tempat Umbu Mehang tidak apa-apa, tetapi karena dia datang sendiri sama saya, dia ajar saya ini tempat bagaimana. Jadi, tanah ini masuk tanah Provinsi (Pemprov NTT, red) punya aset. Kau jangan bantah-bantah, nanti saya bangun saya falungku (tonjok atau pukul, red) engkau,” tegasnya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya