Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi kembali melakukan reshuffle atau perombakan kabinet di jajaran pemerintahannya. Dia menunjuk sekaligus melantik mantan lawan politiknya di Pilpres 2019, Zulkifli Hasan; dan mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto yang oleh pengamat menyebutnya sebagai hadiah politis.
Hari ini, tepat pada hari Rabu pon sesuai penanggalan Jawa, dalam reshuflle kedua Kabinet Indonesia Maju, Jokowi melantik Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan dan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN). Jokowi diketahui telah tujuh kali merombak kabinetnya sejak menjabat sebagai presiden RI pada 2014 lalu.
“Pelantikan sudah sesuai rencana,” kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan dalam sesi konferensi pers di Istana Merdeka, Rabu (15/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Jokowi, Zulhas dan Hadi memiliki rekam jejak dan kemampuan yang mumpuni untuk mengemban tugas sebagai pembantunya. Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, berseberangan secara politik pada Pilpres 2019.
Kala itu, Zulhas mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Namun, pada akhir Agustus 2021 lalu, Zulhas membawa gerbong politiknya untuk bergabung dengan koalisi pemerintah.
Langkah politik ini mengikuti jejak Prabowo Subianto yang lebih dahulu bergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi setelah kalah tipis di Pilpres 2019.
“Iya, kita melihat semuanya, rekam jejak, pengalaman, kemudian terutama skil manajerial. Karena sekarang memang bukan hanya makro tapi juga mikro, juga harus secara detail dikerjakan,” ucap Jokowi.
Jokowi mengatakan, terkait sektor perdagangan, Zulhas memiliki pengalaman yang panjang. Alasan itu lah ia memilih Ketua Umum PAN itu untuk terjun ke bawah melihat langsung kebutuhan rakyat.
“Kalau urusan eskpor saya kira juga menjadi urusan perdagangan (Kemendag). Tapi yang lebih penting adalah urusan kebutuhan pokok dalam negeri, harus bisa kita jaga,” ujar Jokowi.
Sementara, terkait penunjukan Hadi sebagai Menteri ATR/BPN, Jokowi mengatakan, sebagai mantan Panglima TNI tentu sangat menguasai teritori. Diketahui, ini kali keduanya Jokowi memberikan jabatan politis kepada Marsekal Hadi Tjahjanto.
“Dan kita juga tahu Pak Hadi, kalau ke lapangan kerjanya sangat detail,” tegas Kepala Negara.
Menurut Jokowi, ia juga telah memerintahkan Hadi untuk menyelesaikan semua urusan yang berkaitan dengan sengketa lahan dan sertifikat tanah selama ini. Termasuk persoalan lahan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
Halaman : 1 2 Selanjutnya