Kata Karolus, 30 warga itu dikarantina secara terpusat di lima rumah milik warga yang diserahkan secara sukarela untuk karantina oleh pemilik rumah yang merupakan warga setempat.
Penjabat Kepala Desa Wae Renca Henderikus Sampur mengatakan 30 warga Wae Renca yang dikarantina tersebut datang dari Bali yang merupakan daerah terpapar virus corona sejak pekan lalu. Namun ke-30 warga ini tidak memiliki gejala atau indikasi covid-19.
Hendrikus mengatakan Karantina mandiri itu merupakan atas inisiatif pemerintah desa untuk melakukan karantina terpusat dan juga warga bersediah menyerahkan rumah secara sukarela untuk dikarantina. Ada lima rumah warga yang diserahkan oleh pemilik rumah untuk lokasi karantina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Henderikus juga mengatakan, untuk makan mimum selama masa karantina selama 14 hari ini, warga yang dikarantina mendapat sumbangan secara sukarela dari keluarga dan masyarakat yang peduli terhadap mereka.
Salah satu pemilik rumah yang merupakan warga setempat menyerahkan rumahnya secara sukarela untuk karantina, Lambertus Jeratu mengatakan, ia menyerahkan secara sukarela tanpa ada imbalanan apapun rumahnya untuk menjadi tempat karantina warga yang datang dari daerah terpapar covid-19.
“Saya secara sukarela tidak ada imbalan apapun karena ini merupakan warga Manggarai apalagi keluarga saya sendiri. Memang kita juga takut dengan virus ini, tetapi kita tetap jaga jarak,” pungkas Lambertus.
Turut hadir mendampingi bupati Manggarai, Camat Cibal Barat Karolus Mance, Kabag Kesra Setda Manggarai, Teo Taram, Kabag Humas Setda ManggaraiLodovikus D. Moa, Kasat Pol PP Manggarai, Lambertus Sahe dan Sekdis PMD Manggarai, Lorens Jelamat, Pemerintah Desa Wae Renca dan Babinsa.
Halaman : 1 2