Munculnya hewan dengan nama ‘Puthul’ di Gunungkidul, Yogyakarta bagi sebagian warga setempat menjadi berkah tersendiri. Mereka yang suka, biasa memburu hama tanaman ini untuk dijadikan makanan tambahan.

Puthul dan belalang merupakan salah satu kuliner ekstrim di Gunungkidul, karena memiliki banyak protein dan rasanya enak dan gurih. Tak heran jika hewan jenis serangga ini banyak diburu untuk dijadikan pundi-pundi rupiah.

Bagi penggemarnya, kedua sajian ini bagai klangenan, tak jarang orang yang sudah merantau keluar dari Gunungkidul sesekali merindukan Belalang dan Puthul goreng, serangga ini menjadi makanan yang renyah saat digigit setelah digoreng.

Salah satu penikmat Puthul, Agus, warga Kranon, Kepek, Wonosari mengatakan, Puthul akan mudah dijumpai saat memasuki musim hujan. Hewan berwarna coklat dan memiliki sayap ini biasa hinggap pada ranting dan daun yang berada di area persawahan.

Baca Juga:  Warga Minta Objek Wisata Cunca Wulang Ditutup, Begini Komentar Pemkab Mabar

“Pencarian Puthul tidaklah sulit, kita hanya membutuhkan lampu penerangan. Hewan yang memiliki panjang 1,2-1,4 cm ini akan keluar setelah matahari terbenam,” katanya, Selasa (4/12/2018).

Saat berburu Puthul, Agus tidak sendiri. Ada 3-4 orang yang menemaninya, satu orang bertugas membawa lampu, teman lainya bertugas mengamankan hasil tangkapan dan melaksanakan perburuan.

Setelah hewan ini terkumpul langsung membawanya pulang dan memasaknya dengan cara dibacem. Sebelum proses dilaksanakan, Puthul tersebut di masukan ke dalam air mendidih agar mati dan bulu yang ada pada tubuh Puthul terlepas.

“Saat proses perebusan, diberi bumbu garam dan bawang putih yang telah dihaluskan, setelah itu dibacem dan digoreng, rasanya hampir mirip sama belalang,” ungkap Agus sembari menunjukan hasil masakannya.

Pecinta Puthul lainya, Raharjo Gunardi mengaku, Puthul bacem sangat cocok dimakan dengan nasi hangat, dia mengaku cita rasa Puthul hampir mirip dengan belalang. Ardi menerangkan, berburu Puthul sering dilakukan usai hujan turun.

Baca Juga:  Kopi Flores: Aroma Unik dan Cita Rasa Penuh Karakter Menawan Dunia

“Rasanya renyah, banyak yang bilang kaya dengan protein, kegiatan berburu Puthul ini sering kita lakukan bersama teman-teman,” ulasnya.

Selain dimakan sendiri, Ardi mengaku banyak mendapat pesanan Puthul dari luar kota. Tidak tanggung-tanggung, 1/4 kilogram Puthul dijualnya dengan harga Rp25 ribu. Meski harganya mahal, pesanan Puthul dari luar kota terus mengalir.

“Karena banyak yang cari saat ini habitatnya agak berkurang, beda dengan saat awal musim penghujan dulu. Tetapi jika mau teliti, masih bisa kita dapatkan 1/2 kilogram setiap malamnya,” katanya.

Puthul atau Phyllophaga hellery adalah salah satu hama yang menjadi musuh besar petani. Hewan yang merupakan famili Scarabaeidae sub famili Melolonthinae dari ordo Coleoptera ini aktif menyerang perakaran tananan padi.