Gaun Batik Berwarna Cokelat

Selasa, 10 Desember 2019 - 08:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“Karena puisi tuanku saja tidak mampu membahasakan isi kepalanya, maka aku memeluknya dengan erat dan mendengar ia berkisah tanpa nada”

Tak terhitung berapa kali ia mengenakan aku semenjak ia tersenyum bangga di kamar pas sebuah butik sambil menghitung lembaran uang kertas berwarna biru. Ia mengecupku dengan bibirnya yang berlipstik cokelat tipis dan memelukku dengan erat.

Dari bibirnya, aku tahu kalau ia menabung sekian lama untuk mendapatkan aku. Ia menghindari bakso dan minum di kafe hanya agar punya uang cukup untuk menghadiahkan dirinya sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebenarnya honor kerjanya sangat cukup untuk membeli aku, tapi aku yakin ia hanya ingin berjuang menyenangkan dirinya dengan perasaan yang menang. Dari peluknya yang erat di kamar pas, aku mendengar detak jantung wanita untuk kesekian kalinya, tapi detak jantungnya sungguh indah diikuti dengan teraturnya ia mengambil udara untuk hidup.

Siang itu, kami menuju rumah dan kami sekamar cuman beda tempat untuk tidur. Aku di lemari tanpa pintu dan ia suka berlari-lari.

Aku pun hidup bersamanya. Untuk kedua kalinya di hari itu ia mengenakan aku; memandangi tubuhnya di cermin dan mengenalkan aku dengan keluarganya. Mereka memandangi kami dengan takjub.

Baca Juga:  Puisi Agust GT: Angin

Ia sungguh manis; rambut hitamnya yang lembut dilepaskannya tergerai di tiup angin, matanya indah  sungguh melihatnya di cermin seperti melihat danau Rana Mese saat mendung, ia tak mencukur alis mata, pipinya sungguh tembem dan itulah yang seringkali membuatnya tak percaya diri sebagai seorang yang berumur pertengan 20an.

Apalagi perutnya yang sedikit buncit dan bekas luka di lutut karena jatuh motor yang telah menghitam. Bertahun-tahun setelah aku bersamanya, ia mempunyai noda hitam dekat pelipis kiri.

Aku sungguh cerewet membicarakan dia, karena ia tak pernah sungguh cerewet pada yang lain. Memang aku tahu, ia tak pernah bermasalah dengan yang lain. Ia hanya bermasalah dengan dirinya sendiri dan mantan yang telah dibunuhnya. Ia menghabisi nyawa mantannya di dalam puisi. Tragis sekali.

Ia menganggap itu biasa saja, tak pernah dipermasalahkannya. Baginya, hal paling berat adalah bermasalah dengan diri sendiri. Bagai mana mengolah kecendrungan seksual dan mencari pekerjaan untuk membayar kredit motor tiap bulannya.

Ia tak pernah curhat dengan yang lain, jika punya masalah. Ia tak ingin menambah masalah orang lain, walau pun itu keluarga dekatnya. Sebagai manusia, ia sungguh bodoh; tak mampu bersosialisasi.

Tapi aku tahu segala kisah yang ingin ia kisahkan, aku merasainya lewat pori pori kulitnya dan mendengar semua kisahnya. Aku mengisahkannya kepada kamu, saat tuanku sedang menangis di kapela sebuah paroki; mungkin bunuh diri.   

Baca Juga:  Puisi: Gurat Rindu Dalam Sepi

Dari pori-pori kulitnya, aku tahu ia seorang pemikir yang ulung. Semua hal ia masukkan ke kepala; menimbang baik dan buruk, mengumpulkan yang postif dan negatif lalu memutuskan itu (diteruskan atau tidak).

Ia jarang sekali bicara, jika pun bicara dengan yang lain; bisa dihitung berapa kata yang ia gunakan. Aku mengasihinya, sungguh.  Aku pernah menyaksikan, ia terbangun tengah malam: terdiam lama (sedang berpikir) menarik nafas panjang, mengeluarkannya sambil tangannya dikatup di wajah, ia menangis.

Ia menangis seorang diri sambil melihat adik-adiknya terlelap.

Aku tahu, ia merasa sangat bersalah karena belum mampu membantu uang kuliah adiknya secara penuh; karena sebelumnya saat siang Bapanya mengatainya anak yang tidak berguna. Saat itu ia hanya diam saja, tak menjawab sedikit pun.

Pernah juga bahkan seringkali aku melihatnya berbaring di tempat tidur, merapatkan paha dan………………… menonton film,  ia bermasturbasi.

Aku mengenalnya dengan sangat baik, karena aku ada di kamarnya. Ia masih membutuhkan manusia, setelah membunuh mantannya yang mengatainya gila.

“Tiap selesai bermasturbasi, ia merasa bersalah”.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Jadwal Pertandingan Indonesia Vs Irak Rebut Peringkat 3 Piala Asia U-23 2024
Gratis Siaran Langsung Liga Champions Bayern Munchen vs Real Madrid Malam Ini, Cek 2 Link Live Streamin SCTV di Sini
Live Streaming SCTV Bayern Munchen vs Real Madrid, Cek Channel TV Siaran Langsung Liga Champions di Sini
Link Live Streaming Bayern vs Real Madrid Malam Ini, Nonton Gratis Liga Champions di SCTV
Dituding Jadi Pembawa Sial Buat Timnas U-23, YouTuber Jerome Polin Minta Maaf
Bung Towel Sebut Indonesia Bisa Kalahkan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024, Asal…
Ernando Ari Minta Doa Restu Ibunda Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23
4 Link Live Streaming Indonesia vs Uzbekistan, Nonton Gratis Siaran Langsung di RCTI, Yalla TV Dicari
Berita ini 13 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 30 April 2024 - 21:38 WIB

DPW Nasdem NTT Terima Pendaftaran Cabup dan Cagub Pilkada 2024 tanpa Biaya Administrasi

Selasa, 30 April 2024 - 13:54 WIB

Takut Khofifah, Cak Imin Rahasiakan Calon PKB untuk Pilgub Jatim

Selasa, 30 April 2024 - 13:34 WIB

Daripada Bicara Jadi Gubernur, Ahmad Sahroni Disuruh Netizen Jadi Penjilat Istana

Senin, 29 April 2024 - 15:20 WIB

Thomas Dohu Ditunjuk sebagai Sekretaris Partai Nasdem Manggarai

Minggu, 28 April 2024 - 22:39 WIB

Daftar Cagub di PAN NTT, Emi Nomleni: Kalau Pak Herman Hery bukan Kader PDI Perjuangan, Saya Lawan!

Minggu, 28 April 2024 - 21:02 WIB

Prabowo Ungkap Rahasia, ternyata Jokowi yang Persiapkan Dirinya Jadi Presiden

Minggu, 28 April 2024 - 10:23 WIB

Pilkada Mabar 2024, PAN Minta Balon Bupati yang Sudah Mendaftar Abaikan Rumor Petahana Lawan Kotak Kosong

Sabtu, 27 April 2024 - 12:28 WIB

Megawati Minta Kader PDIP Tak Bohong dan Gombal, Sindir Siapa?

Berita Terbaru