“Kami berharap tokoh-tokoh agama di NTT untuk tidak henti-hentinya bicara melalui mimbar gereja dan masjid memotivasi umat untuk menciptakan kegiatan ekonomi bernilai tambah sehingga kesejahteraan masyarakat semakin terjamin,” ungkapnya.
“Kami minta para tokoh agama tidak henti-hentinya ngomong tentang kemiskinan dan `stunting` sehingga kedua masalah ini bisa diatasi,” kata Viktor Bungtilu Laiskodat.
Menurutnya, apabila tokoh agama ikut membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan kemiskinan maka NTT tidak lagi menyandang sebagai provinsi termiskin dan menghadapi kekerdilan ketiga tertinggi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami malu dengan predikat NTT provinsi miskin. Mari kita satukan tekad untuk mengatasi kemiskinan ini dengan mengoptimalkan berbagai potensi ekonomi di desa dalam membangun ekonomi masyarakat menuju sejahtera,” pungkas Viktor Bungtilu Laiskodat.
Halaman : 1 2