Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia periode Januari-Juli 2019 hanya mengalami kenaikan 2,63 persen atau sebesar 9,31 juta dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 9,07 juta kunjungan.
Jumlah kunjungan tercatat meningkat melalui pintu masuk udara dan laut, sedangkan pintu masuk darat mengalami penurunan di bulan Juli 2019, demikian disampaikan Badan Pusat Statistik di Jakarta, Senin (2/9/2019).
Namun demikian, jumlah kunjungan pada bulan Juli 2019 mencapai 1,48 juta kunjungan atau mengalami penurunan sebesar 4,10 persen dibanding jumlah kunjungan pada Juli tahun 2018 yang berjumlah 1,55 juta kunjungan. Dibandingkan bulan Juni, jumlah kunjungan wisatawan di bulan Juli tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 2,04 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, salah satu faktor menurunnya jumlah kunjungan pada bulan Juli 2019 disebabkan oleh kebijakan negara asal wisatawan. Dalam hal ini, Suhariyanto mencotohkan Tiongkok yang sedang gencar-gencarnya mempromosikan wisata dalam negeri.
“Dibandingkan tahun lalu memang agak turun ya bisa terjadi karena misalnya di Tiongkok sedang mempromosikan turism dalam negeri. Masing-masing negara kan perlu memperbaiki kebijakannya. Tapi saya pikir OK lah dengan angka segitu,” kata Suhariyanto di kantornya, Senin.
Dari 1,48 juta kunjungan, wisatawan mancanegara dari wilayah ASEAN memiliki presentase kenaikan tertinggi dibanding Juli 2018, yaitu sebesar 9,81 persen. Sedangkan prsentase penurunan terjadi dari wilayah Asia selain ASEAN yaitu sebesar 16,53 persen.
Sementara itu, menurut kebangsaan, kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia paling banyak dari Malaysia sebanyak 240,3 ribu kunjungan (16,19 persen), Tiongkok 193,8 ribu kunjungan (13,06 persen), Singapura 145,0 ribu kunjungan (9,77 persen), Australia 138,3 ribu kunjungan (9,32 persen), dan Timor Leste 108,6 ribu kunjungan (7,32 persen).
Secara kumulatif (Januari-Juli 2019), wisatawan mancanegara yang datang dari ASEAN memiliki presentase kenaikan paling tinggi, yaitu sebesar 17,60 persen dibanding periode yang sama sebelumnya. Sementara menurut kebangsaan, tercatat warga Malaysia menjadi negara yang paling banyak kunjung ke Indonesia sebesar 1,84 juta kunjungan (19,78 persen) diikuti Tiongkok 1,25 juta kunjungan (13,37 persen) Singapura 1,07 juta kunjungan (11,50 persen) Australia 745,5 ribu kunjungan (8,01 persen), dan Timor Leste 717,1 ribu kunjungan (7,70 persen).
Pemerintah menargetkan Indonesia sebagai tujuan wisata utama Asia dan Dunia pada tahun 2045 dengan total 73,6 juta kunjungan wisatawan asing, dari 18 juta orang yang ditetapkan untuk 2019, kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro baru-baru ini.
Halaman : 1 2 Selanjutnya