Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyebut sampai sekarang kesalahan yang ditimpakan Orde Baru kepada ayahnya, Soekarno tidak pernah jelas diungkap ke publik. Meski Bung Karno ditahan, namun dalil kesalahan yang ditudingkan kepada Proklamtor itu sama sekali tidak terbukti.
Hal itu diungkap Megawati dalam pidato politiknya di puncak perayaan HUT PDIP ke-49, Senin (10/1). Awalnya, Mega menceritakan ketika dirinya dipanggil Komnas HAM saat masih menjabat sebagai presiden. Dia diminta Komnas HAM terkait penyelesaian kasus pelanggaran HAM di Tanah Air.
“Saya bilang, Pak, saya ini victim loh. Bung Karno itu nggak pernah punya status loh. Saya harus bilang, ditahan iya, dikurung iya, tapi saya, kami anak beranaknya ndak ada pegangan, bapak saya itu sebetulnya siapa? Diapakan? Diadili tidak. Orang mau ketemu gak boleh,” kata Megawati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Megawati mengatakan bukan bermaksud untuk nostalgia ke masa lalu. Namun, dia berharap, apa yang terjadi dengan ayahnya tidak terulang kembali di masa depan.
“Ini saya bukan mau nostalgia. Nggak! Ini sebuah realita. Dan saya berharap gak akan terjadi lagi kepada pemimpin-pemimpin kita, diperlakukan seperti itu pada negeri yang ber-Pancasila,” ujarnya.
Megawati mensinyalir, perlakuan Orde Baru terhadap Bung Karno menyebabkan buah pemikiran ayahnya itu tidak dipelajari secara serius oleh anak bangsa saat ini. Padahal, kata Mega, buah pemikiran Bung Karno dihargai dan dijadikan bahan penelitian di luar negeri.
“Kenapa ya pemikiran Bung Karno itu seperti sampai sekarang seperti orang malu-malu kucing. Saya sampai berpikir, bapak saya itu salahnya opo to?,” kata Megawati.
Halaman : 1 2 Selanjutnya