Minggu Palma: Mengapa Ada 2 Injil, dan Apa Makna Yesus Naik Keledai ke Yerusalem?

Minggu, 24 Maret 2024 - 11:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peristiwa Tuhan Yesus memasuki Kota Yerusalem dan disambut sorak-sorai penduduk Kota Suci. Foto ilustrasi

Peristiwa Tuhan Yesus memasuki Kota Yerusalem dan disambut sorak-sorai penduduk Kota Suci. Foto ilustrasi

Tajukflores.comMinggu Palma bukan sekadar hari minggu biasa. Judul resminya, “Minggu Palma Penderitaan Tuhan,” mencerminkan fokusnya pada Penderitaan Yesus menjelang wafat-Nya. Minggu Palma, yang jatuh pada tanggal 24 Maret 2024, merupakan perayaan penting bagi umat Katolik di seluruh dunia.

Hari ini menandai awal Pekan Suci, yaitu pekan terakhir Yesus di Yerusalem sebelum Ia disalibkan dan bangkit dari kematian (Triduum Paskah). Triduum Paskah dimulai dengan Misa Malam Perjamuan Kudus pada Kamis Suci, merupakan periode liturgi terpenting dalam tahun Gereja.

Tradisi Minggu Palma

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Minggu Palma memperingati keyakinan Kristen akan kedatangan Yesus yang meriah ke Yerusalem, ketika Dia disambut oleh orang-orang yang bersorak-sorai sambil mengibarkan daun-daun palma yang mereka letakkan di tanah di sepanjang jalannya, sesuai dengan Alkitab.

Minggu Palma juga dikenal sebagai Minggu Penderitaan, ini menandai dimulainya Pekan Suci. Pekan paling sakral dalam tahun Kristen mencakup Jumat Agung kisah penyaliban dan kematian Yesus, serta keyakinan akan kebangkitan-Nya pada Paskah.

Dalam kisah Palma Minggu yang terdapat dalam Alkitab, sekelompok orang bersorak menyambut Yesus di sepanjang jalan. Beberapa menyebarkan pakaian mereka di tanah; yang lain melemparkan cabang-cabang hijau yang mereka potong dari ladang.

Dalam Injil Yohanes, mereka adalah cabang dari pohon palma, sebuah pohon yang melambangkan kemenangan dan kejayaan.

Dalam Injil Matius, orang-orang mulai berteriak: “Hosana kepada Anak Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Hosana di tempat yang maha tinggi!” Kata “Hosana” merupakan seruan keselamatan dan seruan pemujaan.

Baca Juga:  Tampang Sopir Taksi Asal TTU Pemeras Turis Asing di Bali, Ditangkap Saat Hendak Kabur ke NTT

Setelah prosesi, Alkitab mengatakan Yesus masuk ke Yerusalem dan pergi ke dalam bait Allah.

Pembacaan Dua Injil

Keunikan liturgi Minggu Palma terletak pada pembacaan dua Injil. Injil pertama menceritakan kisah Yesus memasuki Yerusalem dengan penuh kemenangan (Matius, Markus, atau Lukas), sedangkan Injil kedua berfokus pada kisah Sengsara Yesus (Markus).

Ini dijelaskan oleh John Grondelski John M. Grondelski, mantan dekan di Sekolah Teologi, Seton Hall University, South Orange, New Jersey, dikutip dari National Catholic Register.

Perbedaan dimulai sejak awal Misa. Biasanya, Misa dimulai dengan imam memasuki gereja dan berprosesi ke altar. Namun, pada Minggu Palma, ada tiga opsi masuk yang berbeda. Opsi pertama, “prosesi,” dimulai di luar gereja dengan imam dan umat bergerak dalam prosesi dengan daun-daun palma.

Opsi kedua, “masuk dengan khidmat,” dimulai di gereja dengan prosesi yang khidmat. Sedangkan opsi ketiga, “masuk dengan sederhana,” dimulai seperti Misa biasa.

Dalam Liturgi Sabda Minggu Palma, Injil yang dibacakan selalu berfokus pada penderitaan Tuhan menurut salah satu Injil Sinoptik (Matius, Markus, atau Lukas). Tahun ini, Gereja Katolik mendengar narasi penderitaan menurut Markus, yang merupakan narasi penderitaan terpendek.

Hal ini karena peristiwa penderitaan, kematian, dan kebangkitan Yesus adalah inti dari kepercayaan Kristen, sehingga para penulis Injil memberikan perhatian khusus kepada peristiwa-peristiwa tersebut.

Baca Juga:  Jam Tayang Timnas U20 Indonesia vs China di Indosiar, Prediksi, dan Link Live Streaming

Selain itu, ada tradisi membagi narasi penderitaan menjadi bagian-bagian yang dibacakan oleh berbagai pembicara, termasuk imam, pembaca, jemaat, dan narator. Hal ini mencerminkan keberagaman audiens yang dituju oleh masing-masing penulis Injil, seperti Matius yang berbicara kepada orang-orang Yahudi yang berpindah menjadi Kristen.

Perbedaan dalam liturgi Minggu Palma juga terkait dengan sejarah dan perkembangan praktik liturgis di masa lalu. Pada awalnya, Gereja di Yerusalem ingin merayakan tidak hanya tempat-tempat penting dalam kehidupan Yesus tetapi juga sejarah keseluruhan peristiwa tersebut.

Tradisi prosesi dengan daun-daun palma yang dimulai di Yerusalem telah berkembang dan menyebar ke Eropa, memengaruhi praktik liturgis di sana.

Meskipun terjadi perubahan dalam pelaksanaan liturgi sepanjang sejarah, fokus pada penderitaan Yesus tetap konsisten, seperti yang tercermin dalam judul resmi Minggu Palma Penderitaan Tuhan. Ini menunjukkan pentingnya mengingat dan merenungkan penderitaan Yesus dalam rangkaian peristiwa menjelang Paskah.

Dengan demikian, Minggu Palma bukan hanya merupakan peringatan akan kedatangan Yesus yang meriah ke Yerusalem, tetapi juga kesempatan bagi umat Kristen untuk mendalami makna penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya, yang merupakan inti dari iman mereka.

Lalu mengapa dua Injil? Itu kembali ke dalam sejarah. Ingatlah bahwa, pada zaman kuno, sarana komunikasi modern kita tidak ada. Tidak ada mesin cetak, tidak ada surel.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Alex K

Editor : Marcel Gual

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Kisah ‘Mata Ajaib’ Olivia Patterson, Gadis Kecil Pemberani Selamatkan Keluarganya dari Kebakaran
Haru! Ayah Kandung Terima Ijazah Wisudawan ITS Prestasi Cum Laude yang Meninggal Dunia
Mengapa Setiap Tanggal 21 April Diperingati sebagai Hari Kartini?
Detik-Detik Memilukan Pengantin Wanita Tewas dalam Kecelakaan Helikopter saat Menuju Altar Pernikahan
HUT Kopassus ke-72: Sejarah, Prestasi dan Sisi Kelam Pasukan Elite Indonesia
Cerita WNI Rayakan Idul Fitri di Jepang, Tradisi Minang Perkuat Semangat Kebersamaan Muslim
Pengakuan Maya Puspita, PMI Berhati Mulia yang Lindungi Majikannya saat Gempa Taiwan
Tradisi Unik Sopir Bajaj Ancol, Mudik Hemat ke Pemalang Naik Bajaj
Berita ini 85 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 28 April 2024 - 20:25 WIB

Marc Marquez Diasapi Bagnaia, Ducati Rajai MotoGP Spanyol

Minggu, 28 April 2024 - 19:15 WIB

Melihat Kota Kelahiran 23 Pemain Timnas U-23

Minggu, 28 April 2024 - 17:42 WIB

Momen Justin Hubner Sujud Jadi Sorotan usai Timnas Indonesia Kalahkan Korsel, Apa Agamanya?

Minggu, 28 April 2024 - 17:21 WIB

2 Link Live Streaming MotoGP Spanyol 2024 Hari Ini 28 April 2024, Nonton Gratis di Trans7

Minggu, 28 April 2024 - 15:14 WIB

Link Live Streaming MotoGP Spanyol 2024 Trans7, Balapan Mulai Pukul 19.00 WIB Hari Ini

Minggu, 28 April 2024 - 14:58 WIB

Cek Jadwal MotoGP Spanyol 2024: Link Live Streaming Trans7, Jam Berapa, dan Poin Sprint Race GP Jerez

Minggu, 28 April 2024 - 13:42 WIB

Simak Jam Tayang MotoGP Spanyol 2024 dan Siaran Langsung di Trans7 Hari Ini 28 April 2024, Cek Link Live Streaming di Sini

Minggu, 28 April 2024 - 09:35 WIB

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Pelatih Uzbek: Indonesia Bukan Lawan yang Mudah!

Berita Terbaru

Marc Marquez

Sport

Marc Marquez Diasapi Bagnaia, Ducati Rajai MotoGP Spanyol

Minggu, 28 Apr 2024 - 20:25 WIB

Skuad Timnas Indonesia U-23 saat melawan Yordania di laga terakhir Grup A Piala Asia U-23 2024 Qatar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Minggu (21/4/2024). Foto: PSSI

Sport

Melihat Kota Kelahiran 23 Pemain Timnas U-23

Minggu, 28 Apr 2024 - 19:15 WIB