Peresmian air minum untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) oleh Bupati Manggarai Deno Kamelus di Kampung Malip, Desa Lenda, Kecamatan Cibal Barat menuai polemik beberapa hari terakhir.
Polemik itu muncul dari adanya tudingan rekayasa air yang mengalir pada kran yang digunakan untuk peresmian secara simbolik bukan dari mata air. Tetapi bersumber dari mobil Tanki milik Perumda Air Minum Tirta Komodo.
Menanggapi polemik tersebut, Camat Cibal Barat Karolus Mance angkat bicara. Karolus mengatakan pada Senin (16/12) kemarin di ruangan Camat Cibal Barat telah diadakan pertemuan terkait postingan pertama pihak Permuda Tirta Komodo soal masalah persemian itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pihak PDAM sudah mengklarifikasi. Sesunggunya postingan pertama itu, PDAM mau memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat jangan sampai hanya karena Bupati datang airnya baru jalan,” ujarnya kepada Tajukflores.com, Selasa (17/12).
Pertemuan itu dihadiri pihak PDAM dengan masyarakat yang memposting pertama soal polemik tersebut.
Karolus mengatakan dalam pertemuan itu telah menemukan kesepakatan bahwa persoalan tersebut dianggap telah selesai.
Masyarakat Desa Lenda, khususnya di kampung Nanu dan Malip sudah menikmati air minum bersih dan airnya sudah lancar.
“Air tersebut sudah dipakai di rumah sekarang,” kata Karolus.
Dia juga mematikan tidak ada rekayasa sebagimana yang diungkapkan warga setempat.
“Hanya asumsi saja, karena memang dua minggu sebelum peresmian ada air yang potong, lalu teman-teman PDAM ini berupaya untuk memperbaiki,” katanya.
Ketika Bupati Deno Kamelus datang, lanjut dia, air itu jalan bersamaan dengan itu ada tanki disana.
Halaman : 1 2 Selanjutnya