Tokoh masyarakat Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur Siflan Angi membantah kerumunan di Maumere saat penjemputan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa lalu diorganisir.
Menurut dia, pernyataan beberapa pihak yang menyebut kerumunan warga diorganisir merupakan pernyataan ngawur dan menyakitkan masyarakat Sikka.
“Jadi saya minta dengan pihak yang tidak puas dengan Pak Jokowi, jangan buat kami masyarakat Sikka sakit hati,” kata Siflan Angi dalam diskusi daring yang digelar Rumah Kebudayaan Nusantara, Minggu (28/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Siflan Angi merupakan mantan anggota DPRD Kabupaten Sikka selama tiga periode. Saat Jokowi mengunjungi Maumere, dia menyaksikan langsung reaksi warga Maumere menyambut kedatangan Kepala Negara.
Siflan mengatakan, membandingkan kerumunan penyambutan Presiden Jokowi dan kerumunan saat penjemputan mantan pimpinan FPI, Rizieq Shihab di Bandara Soekarno Hatta pada 10 November 2020 lalu merupakan sebuah pernyataan yang ngawur.
“Itu pernyataan ngawur, karena status Rizieq Shihab saja beda. Masa samakan dengan Presiden (Jokowi),” jelasnya.
Siflan menjelaskan, ketika Jokowi dikabarkan akan mengunjungi Maumere untuk meresmikan Bendungan Napun Gete, warga Sikka diminta untuk menjaga jarak dan memakai masker sesuai protokol kesehatan.
Dia mengakui memang terjadi kerumunan di dua titik, namun semuanya bersifat spontan dan insidentil.
Halaman : 1 2 Selanjutnya